kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PKB: Koalisi partai Islam sulit direalisasikan


Selasa, 12 November 2013 / 20:52 WIB
PKB: Koalisi partai Islam sulit direalisasikan
ILUSTRASI. Uday Kumar Reddy


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar menegaskan, partainya tidak lahir dari rahim Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Tidak sama sekali, PKB lahir setelah reformasi, PKB dilahirkan dan dibidani oleh NU," kata Marwan saat dihubungi di Jakarta (12/11).

Hal tersebut dikatakan Marwan terkait pernyataan Ketua DPP PPP, Dimyati Natakusumah yang menyebut semua partai-partai Islam adalah pecahan dari PPP, oleh karena nya Dimyati mengajak partai Islam untuk berkoalisi di Pilpres 2014.

"Sama sekali bukan pecahan PPP, PKB punya platform dan sejarah sendiri, orang yang mengatakan PKB itu pecahan dari PPP, itu orang yang tidak tahu sejarah partai-partai," bantah Marwan.

Terkait dengan ajakan PPP tersebut, Marwan menegaskan, bahwa wacana koalisi antar partai Islam bukanlah wacana baru. Selain itu, ajakan koalisi ini sulit untuk direalisasikan.

"Sekali lagi, itu bukan wacana baru, tapi wacana lama. Masalahnya implementasinya masih susah. Apalagi nanti mengajukan capresnya masing-masing, tambah susah lagi," imbuh Marwan.

Meski demikian, Marwan bilang, tidak menutup kemungkinan bagi PKB untuk menerima tawaran koalisi itu ke depannya.

"Dalam politik segala kemungkinan dapat terjadi, kita lihat saja nanti setelah Pileg, karena penentuan capres dan cawapres setelah Pileg," kata Marwan.

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajak sejumlah partai berideologi Islam untuk membuka pintu koalisi di pemilihan presiden (pilpres) 2014.

"Kita ingin memilih pemimpin yang bisa diterima umat, sebenarnya partai-partai Islam itu pecahan dari PPP, jadi kita cuma ajak kembali ke rumah besar umat islam saja," kata Ketua DPP PPP, Dimyati Natakusumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×