kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Pinjol Menggila! Tagihan Warga RI Tembus Rp 92,9 Triliun


Sabtu, 13 Desember 2025 / 06:16 WIB
Pinjol Menggila! Tagihan Warga RI Tembus Rp 92,9 Triliun
ILUSTRASI. OJK mencatat nilai outstanding pinjaman layanan financial technology peer to peer lending (fintech lending) atau pinjaman online alias pinjol tercatat kian meningkat hingga Oktober 2025. Pinterest/Pinterest


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai outstanding pinjaman layanan financial technology peer to peer lending (fintech lending) atau pinjaman online alias pinjol tercatat kian meningkat hingga Oktober 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengatakan bahwa nilai outstanding pinjol mencapai Rp 92,92 triliun pada Oktober lalu.

Capaian tersebut meningkat 23,86% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada bulan sebelumnya yang sebesar 22,16% secara tahunan.

"Outstanding pembiayaan pada Oktober 2025 tumbuh 23,86% yoy, dengan nominal sebesar Rp 92,92 triliun," ujarnya saat konferensi pers RDKB OJK Desember 2025, Kamis (11/12/2025).

Pertumbuhan itu diikuti dengan kualitas pembiayaan yang masih terjaga, dengan tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) sebesar 2,76%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,82%.

Kenaikan lebih tinggi dicatatkan pada pembiayaan beli sekarang bayar nanti atau buy now pay later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan.

OJK mencatat, pembiayaan layanan paylater tumbuh mencapai 69,71 persen secara tahunan menjadi Rp 10,85 triliun.

Baca Juga: Peringatan Mendagri: Harga Tiket Dilarang Melonjak Saat Nataru

Namun angka pertumbuhan BNPL pada periode ini melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 88,65%.

Kenaikan outstanding paylater seiring dengan penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross, dari September sebesar 2,92% menjadi 2,79% pada Oktober.

Sebagai informasi, mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total utang masyarakat melalui pinjol dan layanan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) atau paylater mencapai Rp 101,3 triliun per September 2025.

Peningkatan gagal bayar juga tampak menonjol di kalangan anak muda. Statistik OJK mencatat jumlah peminjam di bawah 19 tahun dengan pinjaman macet mencapai 21.774 akun pada semester I 2025, melonjak 763 persen dari 2.521 akun pada semester I 2024.

Sementara itu, pinjaman macet usia 19 hingga 34 tahun naik 54,4 persen secara tahunan menjadi 438.707 akun pada periode yang sama.

Tonton: Pesanan Pita Cukai Rokok Januari 2026 Melonjak, Formasi Beberkan Faktornya

Menanggapi tren tersebut, Agusman menjelaskan bahwa peningkatan kredit macet pada borrower di bawah 19 tahun salah satunya disebabkan rendahnya literasi di kalangan anak muda. Ia menambahkan, peningkatan itu juga terkait rendahnya kesadaran pengelolaan keuangan generasi muda.

Kesimpulan

Lonjakan outstanding pinjol hingga Rp 92,9 triliun pada Oktober 2025 menegaskan ketergantungan masyarakat pada pembiayaan digital, sementara risiko macet secara agregat memang masih terkendali. Namun di balik angka yang tampak "aman", terjadi ledakan gagal bayar di kelompok usia muda—terutama di bawah 19 tahun—yang mencerminkan celah besar dalam literasi keuangan dan perilaku konsumsi digital. Pertumbuhan pesat BNPL memperlihatkan pergeseran budaya berutang ke pola “instan tapi menjerat”, sehingga tantangan ke depan bukan hanya menjaga kualitas kredit, tetapi juga mengatasi akar masalah: kemudahan akses pinjaman yang tidak diimbangi kemampuan finansial dan edukasi pengelolaan uang.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 92,9 Triliun, Jauh Lebih Besar dari Paylater"

Selanjutnya: Harga Minyak Lanjut Melemah: Brent dan WTI Kompak Ditutup Turun Lebih Dari 0,2%

Menarik Dibaca: Pengaruh Kadar Asam Urat terhadap Kesehatan Ginjal, Cermati Informasinya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×