Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) terus berlanjut. Rencananya proses persetujuan pinjaman (loan) dari pihak China akan rampung dua pekan ke depan. Dengan begitu, pemerintah bisa segera menyelenggarakan tender konstruksi.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto, mengungkapkan saat ini pemerintah sedang mematangkan dokumen tender, termasuk menghitungnya dari Detail Engneering Design dan juga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
"Pinjaman ini akan digunakan untuk seksi II dan pada prinsipnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak, baik pemerintah RI maupun China," ujarnya, Rabu (22/1) kemarin.
Djoko mengatakan, pihak yang akan mengurusi pinjaman itu nantinya adalah Kementerian Keuangan. Pada pekan depan Kementerian Keuangan akan mengirimkan proposal ke China untuk pencairan pinjaman sekitar Rp 1 triliun.
Pihak China pun disebutnya sudah berjanji untuk menyelesaikan persetujuan ini dalam waktu satu minggu. Jika hal ini terealisasi maka pada pertengahan bulan depan jalan tol ini tendernya sudah dimulai.
Salah satu paket pekerjaan yang akan dikerjakan adalah jalan Cileunyi menuju Cadas Pangeran. Namun, yang jadi masalah di pengerjaan jalan tol ini, adalah pembebasan tanah.
Menurutnya, pembebasan tanah masih sekitar 60%. Tanah yang sulit dibebaskan, itu adalah tanah-tanah milik warga yang letaknya tersebar. Sementara itu ada pula tanah milik instansi seperti IPDN, Pemda Bandung, UNPAD itu lebih mudah dibebaskan.
Sekadar informasi, jalan tol Cisumdawu dibagi menjadi enam seksi, yaitu Cileunyi–Tanjungsari (9,80 km), Tanjungsari–Sumedang (17,51 km), Sumedang-Cimalaka (3,73 km), Cimalaka-Legok (6,96 km), Legok-Ujungjaya (16,35 km), Ujungjaya-Kertajati (4,00 km).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News