kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

PHK di Perusahan Startup Masih Berlanjut


Minggu, 28 Juli 2024 / 16:30 WIB
PHK di Perusahan Startup Masih Berlanjut
ILUSTRASI. PHK di sejumlah perusahaan startup nampaknya masih terus berlanjut hingga saat ini


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda startup di Tanah Air. Terbaru, unicorn eFishery mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan untuk jumlah yang tidak disebutkan. Vice President of Public Affairs eFishery Muhammad Chairil mengatakan, bahwa keputusan PHK ini didasarkan pada perubahan strategi perusahaan. 

“Keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang sangat matang berdasarkan restrukturisasi dan perubahan strategi bisnis perusahaan, dan eFishery memahami dampaknya terhadap para individu,” kata Chairil dalam keterangan resmi, Jumat (26/7/2024).

Sejatinya, PHK yang terjadi di eFishery menambah panjang daftar startup yang mem-PHK karyawan. Sebut saja, Tokopedia menutup layanan Tokopedia NOW! pada 15 Juli, yang berujung pada PHK. Tokopedia NOW! menyediakan layanan pesan–antar hitungan jam hingga menit, yang dirilis pada November 2021.

Setali tiga uang. Startup media teknologi DailySocial disebut-sebut melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap seluruh pegawai, pada April 2024. Di bawah manajemen baru, perusahaan rintisan ini kini berfokus pada kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Baca Juga: Aksi Boikot Bikin Laba Unilever (UNVR) Melorot di Semester I-2024

Pada awal tahun 2024, Unicorn fintech pertama di Indonesia, Xendit memangkas karyawannya untuk memaksimalkan ketahanan jangka panjang perusahaan dan fokus meningkatkan profitabilitas. PHK terhadap karyawan bukan kali pertama dilakukan Xendit. Pada Oktober 2022 lalu, Xendit memangkas 5% karyawannya di Indonesia dan Filipina.

Xendit adalah perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar. 

Senada, PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi atau Flip melakukan PHK untuk menjamin keberlangsungan bisnis di tengah kondisi global yang tidak menentu. Flip tidak membeberkan jumlah karyawan yang terdampak PHK. 

Menariknya, kedua startup ini sama-sama baru memperoleh pendanaan di 2022. Flip yang mendapat pendanaan Seri B putaran kedua yang dipimpin oleh Tencent dengan nilai US$55 juta atau Rp811 miliar. Sementara Xendit pada kuartal II/2022 juga mendapatkan pendanaan seri D dengan total US$300 juta atau senilai Rp4,3 triliun yang dipimpin oleh Coatue dan Insight Partner.

Memang, di awal 2024, badai PHK makin kencang di ranah global hingga lokal. Google dan Amazon juga mengumumkan PHK yang berdampak pada ratusan karyawan. Sebelumnya, Lazada mengumumkan PHK, sementara startup bimbel Zenius menyatakan menutup operasionalnya di Indonesia.

Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip pada Panel Discussion Investment Outlook 2024 in Indonesia menyebutkan, PHK masih akan berlangsung hingga paruh pertama tahun ini. "Tren startup tutup dan PHK menurut dia akan membaik pada Semester II atau Juli– Desember," sebutnya. 

Menurut Patrick, startup tengah menghadapi kenormalan baru terkait pendanaan. Investor yang dahulu hanya melihat pertumbuhan bisnis, kini mengkaji profitabilitas dan keberlanjutan usaha startup yang akan disuntik modal.

Pengamat Ketenagakerjaan Tajudin Nur Efendy menilai, tahun ini marak dengan kasus PHK dari mulai industri tekstil hingga perusahaan rintisan teknologi tidak lepas dari kondisi ekonomi yang sedang tidak baik.

"Jadi, saya juga tidak heran, PHK ini terus berlanjut sejak pandemi Covid-19 lalu karena hingga saat ini belum ada perbaikan kinerja yang signifikan," ulas Tajudin.

Baca Juga: Perubahan Strategi Perusahaan, Unicorn eFishery Umumkan PHK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×