kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Peserta ini usul pimpinan KPK tak bicara ke media


Rabu, 26 Agustus 2015 / 15:02 WIB
Peserta ini usul pimpinan KPK tak bicara ke media


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Surya Tjandra mengusulkan agar semua pimpinan KPK tidak berbicara kepada media massa. Usulan itu ia kemukakan untuk menghindari adanya pimpinan KPK yang terjebak pada popularitas.

"Buat kode etik baru, pimpinan (KPK) tidak boleh bicara sama media," kata Surya di hadapan Pansel KPK dalam proses wawancara tahap akhir di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8).

Surya menjelaskan, alur informasi dari KPK kepada masyarakat akan disampaikan oleh juru bicara melalui media massa. Adapun jumlah juru bicara ia usulkan ditambah menjadi empat orang.

"Kita kerja saja terus. Buktikan dengan kinerja," ujarnya.

Namun demikian, ia menyadari usulannya ini harus dikonsultasikan bersama empat pimpinan lain di KPK. Namun secara pribadi, Surya memilih untuk tetap membatasi berbicara ke media massa jika nantinya terpilih menjadi pimpinan KPK.

"Karena ada momen tertentu pimpinan KPK itu kebablasan, dia tidak tahan sama popularitas," katanya.

Selain membatasi pimpinan KPK berbicara kepada media massa, Surya juga ingin memperbaiki pola komunikasi KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya. Ia tertarik untuk fokus pada upaya pencegahan korupsi dan berpendapat pemberantasan korupsi harus berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×