Reporter: Hans Henricus |
JAKARTA. Pesawat twin otter milik PT Merpati Nusantara Airlines hilang kontak saat melakukan penerbangan Jayapura-Oksibil (ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang), Minggu (2/8) siang.
Direktur Operasional Merpati Kapten Nikmatullah mengatakan, pesawat bernomor penerbangan MNA 9760 tinggal landas dari Jayapura sekitar pukul 10.15 WIT dan diperkirakan tiba pukul 11.05 WIT. "Sejak tinggal landas, pesawat tidak melakukan kontak dengan menara pengawas," ujarnya seperti dikutip Antara.
Selain membawa pilot, co-pilot, dan mekanik, pesawat tersebut juga mengangkut 11 orang dewasa dan dua bayi. Pesawat nahas itu terbang rutin dengan tujuan Papua-Oksibil dua kali sehari. Manajemen Merpati memastikan, pesawat dalam keadaan layak terbang. Hingga berita ini turun, tim SAR masih melakukan pencarian.
Catatan saja, twin otter termasuk jenis pesawat kecil yang biasanya dipakai di wilayah timur Indonesia. Selain pesawat ini, Merpati juga berniat menambah pesawat berukuran lebih besar. Salah satunya jenis MA-60 buatan Xian Aircraft Industry Co. Ltd.
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal memastikan, Pemerintah bakal melanjutkan negosiasi dengan Pemerintah China dan Xian Aircraft terkait pembelian pesawat tersebut. "Tidak ada opsi batal," tegasnya.
Direktur Utama Merpati Bambang Bhakti juga membenarkan soal kelanjutan negosiasi pembelian pesawat itu.Merpati setuju membeli 15 pesawat baling-baling jenis MA-60 buatan Xian senilai US$ 232,4 juta pada 7 Juni 2006. Sebagai uji coba, Merpati menyewa dua MA-60 selama dua tahun sejak 30 Januari 2007 dengan harga US$ 70.000 per bulan per unit. Bank Exim China dan Departemen Keuangan (Depkeu) menjadi fasilitator pembiayaan pembelian pesawat tersebut.
Konflik muncul saat Xian menganggap transaksi pembelian MA-60 efektif dengan penandatanganan perjanjian pinjaman itu. Xian mendesak Merpati menerima sisa 13 unit MA-60. Tapi, Merpati menolak dan menganggap transaksi belum efektif lantaran mereka belum meneken perjanjian. Apalagi, dua pesawat yang disewa dari Xian kerap rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News