kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.428   75,00   0,46%
  • IDX 6.973   -134,59   -1,89%
  • KOMPAS100 1.012   -24,37   -2,35%
  • LQ45 775   -17,70   -2,23%
  • ISSI 227   -3,99   -1,72%
  • IDX30 402   -9,80   -2,38%
  • IDXHIDIV20 472   -11,15   -2,31%
  • IDX80 114   -2,54   -2,19%
  • IDXV30 116   -2,49   -2,10%
  • IDXQ30 130   -2,78   -2,09%

Perusahaan Dubai Investasi Rp 37 Triliun, Bangun Infrastruktur Data Nasional


Kamis, 19 Juni 2025 / 09:41 WIB
Perusahaan Dubai Investasi Rp 37 Triliun, Bangun Infrastruktur Data Nasional
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Komdigi menyambut positif investasi jumbo senilai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 37 triliun dari EDGNEX, perusahaan asal Dubai.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyambut positif investasi jumbo senilai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 37 triliun dari EDGNEX, perusahaan asal Dubai.

Investasi ini akan digunakan untuk membangun pusat data (data center) berskala besar di Indonesia dan menjadi bagian penting dalam percepatan transformasi digital nasional.

"Data center adalah bagian dari tulang punggung transformasi digital Indonesia. Kehadiran EDGNEX kami pandang sebagai sinyal positif terhadap meningkatnya kepercayaan investor global terhadap ekosistem digital di tanah air," ujar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Kamis (19/6), dalam kunjungannya ke Rusia mendampingi Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Meutya Hafid Minta Platform OTT Asing Tak Dominasi Pasar Indonesia

Pusat data tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 12 hektare di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini direncanakan berjalan secara bertahap, dengan fase awal ditargetkan selesai pada tahun 2026 dan ekspansi penuh hingga tahun 2028.

Meutya menjelaskan bahwa saat awal masa kerja pemerintahan, kapasitas pusat data nasional masih berada di angka 180 megawatt (MW). Saat ini, kapasitas tersebut telah meningkat menjadi 290 MW. Sebagai perbandingan, kapasitas pusat data Malaysia saat ini mencapai sekitar 400 MW.

Namun demikian, menurut Meutya, Indonesia sedang bergerak cepat. Berdasarkan data lahan yang telah siap dibangun (land clearing), kapasitas pusat data nasional diperkirakan melonjak menjadi 900 MW pada akhir tahun 2025.

"Peningkatan kapasitas yang cepat menandakan bahwa Indonesia tengah mengejar posisi strategis di kawasan. Ini harus terus dipercepat," katanya.

Pemerintah, lanjut Meutya, akan terus membuka peluang investasi seluas-luasnya untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital.

Baca Juga: Banyak Spam Call, Menkomdigi Meutya Hafid Minta Operator SIM Benahi Data

Hal ini sejalan dengan proyeksi kebutuhan pusat data nasional yang diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan. Apabila target ini tercapai, Indonesia berpeluang besar menjadi pusat data digital utama di kawasan Asia Tenggara.

"Kami berharap tingkat kepercayaan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, terus meningkat untuk mendukung ekosistem infrastruktur digital nasional yang tangguh dan inklusif," ucap Meutya.

Di sisi lain, Komdigi juga menekankan pentingnya dampak sosial dari investasi yang masuk. Menurut Meutya, investasi seperti yang dilakukan EDGNEX tidak hanya harus besar secara nilai, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

"Termasuk mendukung digitalisasi UMKM dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di sektor pangan, perikanan, dan kesehatan," tutur Meutya.

Baca Juga: Meutya Hafid: Digitalisasi Jadikan Prangko Lebih Interaktif

Sebelumnya, Meutya Hafid juga telah meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara yang dibangun oleh perusahaan lokal, DCI Indonesia, di Cibitung, Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku domestik juga memiliki kapasitas dan daya saing tinggi dalam membangun infrastruktur digital.

"Komdigi membuka diri untuk dialog dan kerja sama yang memperkuat kepentingan nasional dalam membangun infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Meutya.

Selanjutnya: Iran dan Israel Saling Serang Lewat Udara, Trump Masih Bungkam soal Keterlibatan AS

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Olahraga dari Korea Beragam Cabor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×