Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester pertama 2014 hanya 5,17%. Pemerintah pun mengaku pertumbuhan untuk mencapai target 5,5% sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tidaklah mudah.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun hanya 5,3%. Pemerintah akan mengejar pertumbuhan pada semester dua dan optimis pertumbuhan semester dua bisa mencapai 5,4%.
Ada tiga hal yang akan jadi pendorong pertumbuhan. Pertama, investasi. Investasi diyakini akan terus meningkat pertumbuhannya.
Kedua, ekspor. Kembali aktifnya ekspor mineral akan menjadi sumber pertumbuhan baru pada semester dua. Hitungan pemerintah dengan adanya ekspor mineral, hingga akhir tahun terdapat pemasukan US$ 5,3 miliar.
Ketiga, konsumsi pemerintah. Realisasi belanja pemerintah akan terdongkrak naik pada periode akhir. "Pengeluaran belanja triwulan II kita perlambat karena perlu kepastian APBN-P. Ketika belum ada kepastian, kita lakukan pengetatan," ujar Chatib yang dijumpai di Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (5/8).
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi triwulan II hanya 5,12%. Walhasil, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester pertama hanya 5,17%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan II turun 0,71% dibanding periode sama tahun lalu. Padahal konsumsi pemerintah tahun lalu sebesar 2,17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News