Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 turun menjadi 5,12% dari sebelumnya di triwulan I sebesar 5,2%. Beberapa sektor ekonomi menunjukkan penurunan yang signifikan.
Kepala BPS Suryamin mengatakan ada beberapa sektor yang menyebabkan ekonomi menurun. Pertama, industri pertambangan dan penggalian. Industri ini merosot 0,15% bila dibanding triwulan II 2013.
Hal ini sebagai akibat pelarangan ekspor mineral mentah yang diberlakukan pemerintah sejak awal tahun. Kedua, industri pengolahan. Industri ini mengalami perlambatan pertumbuhan.
Apabila pertumbuhan triwulan II 2013 dibanding triwulan II 2012 tumbuh 5,97%, pertumbuhan triwulan II 2014 dibanding triwulan II 2013 hanya 5,04%. "Perlambatan utamanya di sektor industri non migas yaitu manufaktur," ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (5/8).
Ketiga, induustri perdagangan, hotel dan restoran. Apabila dulu pertumbuhan tahunan triwulan II 2013 dibanding 2012 berhasil tumbuh 6,37%, sekarang hanya 6,37%.
Keempat, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan. Dulu pertumbuhan sektor ini mencapai 7,96%, sekarang melambat menjadi 6,18%. Hal ini lantaran perbankan yang melambat karena kebijakan ketat dari Bank Indonesia (BI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News