Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun ini lebih tinggi dibanding kuartal ketiga yang sebesar 5,02% year on year (YoY). BI meyakini, pertumbuhan di periode tiga bulan terakhir di tahun ini bisa mencapai angka 5,1%.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, mesin pendorong utama pertumbuhan kuartal keempat tahun ini yaitu dari ekspansi belanja pemerintah. Konsumsi pemerintah di sektor infrastruktur, lanjut dia, akan memberikan sumbangan besar di sektor publik terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, BI juga melihat kinerja ekspor akhir tahun akan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan sejalan dengan harga sejumlah komoditas yang mulai meningkat.
"Kami perkirakan semula harga komoditas turun 4% (tahun ini), saat ini justru tumbuh positif 0,8%. Itu akan mendorong ekspor dan akan menyumbang dari sektor eksternal terhadap ekonomi," kata Perry di kantornya, Rabu (9/11).
Di sektor keuangan, pembiayaan non-bank mengimbangi pertumbuhan kredit yang saat ini masih stagnan. Ia melihat, pembiayaan non-bank melalui penerbitan obligasi korporasi dan medium term note (MTN) atau sertifikasi deposit juga terus mengalmi peningkatan.
Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun akan berada di kisaran 5% YoY. Proyeksi tersebut lebih baik dibandingkan dengan proyeksi BI sebelumnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo Agustus lalu memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini melambat dibandingkan kuartal kedua lalu yang sebesar 5,18%. Ia juga memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal keempat lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal ketiga akibat pemangkasan anggaran pemerintah.
Saat itu, ia memproyeksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga berada kisaran 5,14% dan kuartal keempat di bawah 5%. Dengan angka tersebut, saat itu BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun di kisaran 5%-5,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News