Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini akan berada di atas 6%. Ada yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,5% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Pengamat ekonomi Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi memprediksikan, pertumbuhan ekonomi kuartal pertam akan mencapai 6,5%. Untuk quarter to quaternya, Eric memperkirakan mencapai 1,8%. Sedangkan year on year, pertumbuhan mencapai 6,8%.
Menurut Eric, kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang sekiar 57% terhadap GDP. “Konsumsi rumah tangga itu kan karena inflasi lumayan masih baik pada kuartal I, apalagi terjadi deflasi selama dua bulan. Sehingga procesing power masyarakat tidak terlalu tergerus dengan kenaikan inflasi, dari kenaikan harga pangan,” katanya, Selasa (3/5).
Kontribusi kedua adalah investasi. Menurutnya, investasi akan memberikan kontribusi sebesar 24%.
Sementara kontribusi terakhir disumbang oleh kinerja ekspor. “Ekspor tentu ada kontribusi, tapi kontribusinya tidak besar. Ini sebagai faktor penyokong saja, bukan yang utama,” katanya.
Pengamat Ekonomi Tony Prasentiantono memperkirakan, pertumbuhan ekonomi akan berada pada level 6,3%. “Masih slow start karena APBN tidak optimal,” ujarnya.
Kepala BPS Rusman Heriawan pun optimis. Dia meramalkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,5%. Menurut Rusman, pendorong utama pertumbuhan masih dari konsumsi masyarakat yang cukup tinggi.
Rusman menyatakan, tingginya konsumsi masyarakat diawali pada bulan Februari hingga Maret 2011 karena harga barang sedang dalam kondisi murah. "Konsumsi masyarakat kuat karena sedang enjoy bulan-bulan itu dimana harga pada murah," katanya.
Rencananya, pemerintah akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama pada Kamis (5/5) mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News