Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada hari ini, Selasa (16/8).
Orang nomor satu RI ini turut menyampaikan target ekonomi makro yang dipatok pemerintah dalam RAPBN 2023. Menurut Jokowi, angka ekonomi makro tersebut dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi dalam negeri terkini dan risiko yang akan dihadapi.
“Dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian nasional terkini, agenda pembangunan yang akan kita capai, serta potensi risiko dan tantangan yang kita hadapi, maka asumsi dasar ekonomi makro terbentuk,” tutur Jokowi.
Baca Juga: Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,3%, Inilah Asumsi Makro RAPBN 2023
Dia memerinci, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 dipatok 5,3% yoy. Sebelumnya, pemerintah menetapkan kisaran (range) untuk pertumbuhan ekonomi, yaitu 5,3% yoy hingga 5,9% yoy.
Kemudian inflasi pada tahun 2023 diperkirakan di kisaran 3,3% yoy. Sebelumnya, pemerintah menargetkan inflasi ada di kisaran 2% yoy hingga 4% yoy, atau titik tengah 3% yoy.
Rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.750 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini masih berada dalam kisaran rentang yang sebelumnya diajukan pemerintah, yaitu kisaran Rp 14.300 per dolar AS hingga Rp 14.800 per dolar AS.
Dengan kondisi ini juga membawa pemerintah memperkirakan rata-rata suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun untuk bergerak di level 7,85%. Sebelumnya, pemerintah mengajukan ada di rentang 7,34% hingga 9,16%.
Baca Juga: Jokowi: Perekonomian yang Akan Dihadapi Ke Depan Sangat Berat
Jokowi juga mengajukan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk berada di kisaran US$ 90 per barel. Sedangkan sebelumnya, pemerintah mengusulkan ada di rentang US$ 90 per barel hingga US$ 110 per barel.
Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 660 ribu barel per hari dan 1,05 juta barel setara minyak per hari. Sebelumnya, harga minyak bumi diusulkan 660 ribu hingga 680 ribu barel per hari dan lifting gas di 1,02 juta hingga 1,11 juta barel setara minyak per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News