Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis dengan prospek ekonomi Indonesia 2023.
Hal ini tercermin dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Nota Keuangan RI Pengantar RAPBN 2023 di kompleks DPR RI Senayan Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.
Pada rapat paripurna DPR RI yang dihadiri oleh 480 anggota, Presiden menyampaikan beberapa asumsi makro ekonomi penyusunan RAPBN 2023.
Pertama proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 % angka ini setara dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 sebesar 5,44%.
Baca Juga: Jokowi: Perekonomian yang Akan Dihadapi Ke Depan Sangat Berat
Sebelumnya pemerintah dan badan anggaran DPR RI telah menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di rentang 5,3%-5,9%
Proyeksi pemerintah ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi dari lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional alias IMF yakni sebesar 5,2% atau lebih rendah dari proyeksi awal lembaga ini yang sebelumnya memprediksi Indonesia bisa tumbuh 6%.
Sebagai catatan tahun depan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan terjadinya perlambatan ekonomi tahun depan. Catatan IMF pertumbuhan ekonomi 2022 turun dari proyeksi awal 3,6% menjadi 3,2%.
Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 2,9% atau lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 3,6%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global lantaran beberapa negara dengan perekonomian terbesar seperti China diprediksi hanya tumbuh 4,6% atau lebih rendah dari proyeksi awal 5,1%.
Begitu juga proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang semula 2023 diprediksi bisa tumbuh 2,3%, dipangkas menjadi hanya tumbuh 1% saja.
Asumsi kedua proyeksi inflasi, tahun 2023 ditargetkan akan dijaga pada angka 3,3%.
sebagai catatan sampai dengan Juli 2022 ini tingkat inflasi Indonesia secara tahunan mencapai 4,9% terutama berasal dari lonjakan harga pangan dan energi.
Sebelumnya pemerintah dan badan anggaran DPR RI telah menyepakati asumsi inflasi 2023 ada di rentang 2%-4%.
"Sudah mempertimbangkan kenaikan permitaan" kata Presiden.
Ketiga tingkat suku bunga acuan, SBN 10 tahun 7,85%.
Sebagai catatan saat ini tingkat imbal hasil atau yield acuan Surat Utang Negara (SUN) berjangka waktu 10 tahun sebesar 7,12%
Keempat, proyeksi kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp 14.750/ dollar AS
Seperti kita tahu sepanjang tahun ini sampai 8 Agustus 2022 kurs rupiah melemah sekitar 4,3% di kisaran 14.878 per dollar Amerika Serikat
Kelima, asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 90 per barrel. Sebagai gambaran harga minyak berjangka jenis brent pada awal Agustus 2022 ini ada di kisaran sebesar US$ 98,2/barrel
Adapun rata-rata ICP sepanjang Januari-Juni 2022 sebesar 99,74 per barrel atau naik 65%,08% dari asumsi
Sementara harga ga alam sepanjang tahun ini sudah mengalami kenaikan sebesar 113,1% menjadi US$ 7,9/mmbtu
Keenam, produksi minyak mentah sebesar 660.000 barrel per hari (bph)
Sementara realisasi lifting minyak bumi hingga akhir Juni 2022 sebanyak 627.000 bph atau di bawah target APBN 2022 sebanyak 703.000 bph.
Ketujuh, produksi gas alam sebesar 1,05 juta setara dengan barel minyak per hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News