Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penurunan harga minyak dunia dan harga patokan minyak Indonesia untuk kawasan asia, Mean of Platts Singapore (MOPS), telah menguntungkan PT Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto mengklaim, penurunan harga yang terjadi dalam tiga bulan terakhir menyebabkan kinerja penjualan bahan bakar minyak (BBM) surplus. "Jadi, dari tahun 2015, penjualan bahan bakar minyak (BBM) minus, sekarang surplus semua," katanya, Kamis (24/3).
Hal itu disampaikan Dwi usai menghadiri rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri ESDM, Menteri BUMN dan pihak lainnya pada hari ini. Seperti diketahui, harga sejumlah BBM telah disesuaikan dengan harga keekonomian, kecuali untuk BBM jenis solar yang masih disubsidi Rp 1.000 per liter.
Meski demikian, Dwi belum mau membuka berapa surplus yang dibukukan Pertamina. Sebab, katanya, hal itu akan disampaikan setelah pembukuan kuartal pertama selesai dilakukan.
Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, surplus terjadi tidak hanya karena penurunan harga minyak dunia. Ada faktor lain yang memengaruhi, seperti perkembangan kurs dan efisiensi yang berhasil dilakukan Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News