Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
Meski begitu, KSSK tetap memantau sejumlah potensi risiko baik dari eksternal maupun domestik yang harus diwaspadai. Dari eksternal, salah satunya adalah berlanjutnya ketegangan hubungan dagang AS–Tiongkok yang berpotensi melebar ke negara yang menjadi hub bagi ekspor Tiongkok ke AS.
Baca Juga: Pemisahan Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan masih angan-angan
Faktor tersebut, menurut KSSK, terus menekan volume perdagangan dunia serta memperlambat prospek pertumbuhan ekonomi global. Ekonomi global yang melemah pada gilirannya makin menekan harga komoditas, termasuk harga minyak.
Sementara dari dalam negeri, KSSK melihat tantangan utama yang dihadapi adalah mempertahankan momentum pertumbuhan serta memperbaiki current account deficit (CAD) di tengah melemahnya perekonomian global.
Merespon hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan, KSSK terus memperkuat koordinasi kebijakan untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.
Baca Juga: Menkeu: Tetap ada batasan dalam keterbukaan informasi
“Koordinasi kebijakan tersebut juga diharapkan dapat mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA),” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News