Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat kalau pergerakan inflasi di keseluruhan tahun ini masih akan landai. Namun, ini masih berada dalam rentang kisaran sasaran inflasi yang sebesar 2%-4%.
"Inflasi akan rendah di batas bawah kisaran sasaran. Akan mengarah ke batas bawah 2%. Inflasi rendah," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (19/8) via video conference.
Baca Juga: Burden sharing, BI sudah beli SBN sebesar Rp 82,1 triliun
Rendahnya inflasi juga terlihat pada Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2020 yang tercatat mengalami deflasi 0,10% mom, sehingga inflasi IHK hingga Juli 2020 hanya sebesar 0,98% ytd dan secara tahunan inflasi tercatat rendah, yakni 1,54% yoy.
Rendahnya inflasi ini memang dipengaruhi oleh lemahnya permintaan domestik akibat pandemi Covid-19. Selain itu, ini juga dipengaruhi oleh konsistensi kebijakan bank sentral dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Akan tetapi, Perry meyakinkan kalau bank sentral sudah memiliki kerangka kebijakan moneter yang prudent. BI sudah memiliki perkiraan seperti inflasi ke depan seperti apa, pertumbuhan ekonomi bagaimana, pergerakan defisit transaksi berjalan, juga bagaimana kebijakan moneter ditempuh.
Baca Juga: Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 4% pada Agustus 2020
Lebih lanjut, pergerakan inflasi yang rendah juga dianggap mampu untuk menopang faktor fundamental bagi stabilnya pergerakan nilai tukar rupiah. "Inflasi yang rendah secara fundamental akan membawa nilai tukar rupiah akan menguat hingga akhir tahun 2020," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News