Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Perinciannya: aset properti di Tangerang Selatan senilai Rp 1.000.000.000, lalu harta bergerak berupa sembilan kendaraan mewah yang terdiri dari mobil mewah dari berbagai pabrikan serta tiga unit motor gede (moge).
Pemilik gelar MBA Bidang General Business dari City University, Portland, AS, ini juga memiliki surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920, simpanan Rp 5.547.752.377, dan harta lainnya sejumlah Rp 8.095.000.000.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui kecolongan saat memperkerjakan Hary Prasetyo. Ia mengakui, saat itu KSP belum memiliki sistem seleksi yang ketat sehingga Hary bisa lolos seleksi.
Baca Juga: Ini rumah tahanan bagi kelima tersangka dugaan korupsi di Jiwasraya
"Waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang. Sekarang sangat ketat. Kalau dulu kurang, kurang ketat seleksinya," kata Moeldoko.
Saat itu, Moeldoko mengatakan, masalah gagal bayar polis yang menerpa Jiwasraya belum mencuat. Hary juga memiliki kinerja bagus saat menjabat di perusahaan asuransi milik negara itu.
"Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bisa mengubah wajah Jiwasraya. Itulah yang me-reference KSP, saya, untuk yang bersangkutan bisa diangkat ke sini," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Tetapkan lima tersangka kasus Jiwasraya, ini penjelasan Kejagung
Harry menjabat sampai masa tugas KSP selesai bersamaan dengan berakhirnya Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut Moeldoko, baru setelah itu kasus gagal bayar Jiwasraya mencuat.
Penulis: Muhammad Idris
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Harry Prasetyo, Eks Petinggi Jiwasraya yang Pernah Masuk KSP"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News