Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai, alokasi anggaran pinjaman PEN daerah 2021 terlalu kecil. Hal ini mempertimbangkan pendapatan daerah yang belum pulih dari dampak pandemi.
"Apalagi mudik yang biasanya bisa membantu ekonomi daerah bakal ditiadakan di tahun ini. Idealnya pinjaman untuk pemulihan ekonomi daerah dianggarkan Rp 20 triliun sampai Rp 25 triliun," kata Bhima kepada KONTAN, Minggu (4/4).
Bhima juga mengimbau pemerintah bisa memberikan pinjaman kepada daerah yang paling terdampak Covid-19. Khususnya, daerah yang mengandalkan pariwisata sebagai penggerak ekonomi.
Baca Juga: Tekanan utang semakin nyata, rasio utang terhadap PDB tembus 40,28%
Pinjaman juga bisa diberikan untuk daerah dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang banyak. Apalagi, UMKM ini juga menjadi salah satu tulang punggung perekonomian.
Namun, pemda juga harus segera mengeksekusi pinjaman yang sudah diterima sehingga realisasinya tidak menumpuk di akhir tahun. Pemerintah daerah juga perlu transparan dalam menggunakan anggarannya.
Selanjutnya: Ditunggu masyarakat, ini informasi lengkap soal larangan mudik 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News