kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Permintaan Jelang Natal dan Tahun Baru akan Dorong Peningkatan Inflasi November 2023


Jumat, 01 Desember 2023 / 05:47 WIB
Permintaan Jelang Natal dan Tahun Baru akan Dorong Peningkatan Inflasi November 2023
ILUSTRASI. Pedagang menata komoditas cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta (25/11/2023). Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat, harga cabai rawit merah di pasar tradisional DKI Jakarta mencapai Rp 109.150 per kilogram (kg) pada akhir pekan ini. Sementara harga cabai merah besar Rp 78.350 per kg dan cabai merah keriting Rp 70.000 per kg. Dibandingkan wilayah lain, perubahan harga di DKI merupakan yang tertinggi dalam sepekan terakhir. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kemungkinan kenaikan tingkat inflasi pada November 2023, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Kurniawati Yuli Ashari menghitung, inflasi November 2023 akan sebesar 0,2% MoM atau naik dari 0,17% MoM pada bulan sebelumnya. 

Pun bila secara tahunan, inflasi pada NOvember 2023 diyakini akan sebesar 2,68% YoY atau naik dari 2,56% YoY pada Oktober 2023. 

Baca Juga: Pedasnya Harga Cabai Merah Sundut Inflasi November 2023

Nia bilang, kenaikan inflasi pada bulan November 2023 didorong oleh pola musiman. 

“Inflasi sedikit naik dari bulan sebelumnya, sejalan dengan potensi kenaikan permintaan menjelang momen Natal dan Tahun Baru,” terang Kurniawati kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11). 

Selain itu, inflasi juga didorong oleh harga beras yang masih tinggi, juga pengaruh dari pelemahan nilai tukar rupiah yang mendorong inflasi barang impor (imported inflation). 

Senada dengan Kurniawati, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, pergerakan inflasi November 2023 juga akan diwarnai dengan pola musiman. 

“Akibat kenaiakn barang konsumsi, seperti pakaian dan aktivitas fisik menejlang akhir tahun,” ungkap Riefky. 

Baca Juga: Harga Beras Mencapai Level Tertinggi Dalam 15 Tahun Terakhir

Riefky pun menghitung, inflasi November 2023 mungkin berada di kisaran 0,22% MoM hingga 0,32% MoM dan secara tahunan berkisar 2,7% YoY hingga 2,8% YoY. 

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan hasil perhitungan inflasi November 2023 pada Jumat (1/12) mulai pukul 09.00 WIB. 

Masyarakat dapat menyaksikan pengumuman tersebut lewat kanal Youtube BPS, BPS Statistics. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×