CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ekspor jagung ditargetkan 700.000 ton


Minggu, 02 Agustus 2015 / 17:02 WIB
Ekspor jagung ditargetkan 700.000 ton


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) terus menggenjot produksi jagung nasional menyusul penghentian izin impor jagung. Sejauh ini, Kemtan mengklaim produksi jagung nasional dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian diekspor. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, ekspor jagung Indonesia sampai saat ini sudah mencapai 400.000 ton dan akan terus digenjot sampai 700.000 ton pada tahun depan.

Pada Jumat (31/7) lalu, Mentan melepas ekspor jagung ke Filipina sebanyak 12.000 ton. Produksi jagung tersebut berasal dari sejumlah daerah seperti Sumbawa, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Dompu, Bima dan sejumlah daerah lainnya. Untuk daerah Sumbawa, Mentan mengatakan telah mengekspor jagung sebanyak 134.000 ton. "Ke depan, harapannya kita bisa mengekspor jagung hingga 700.000 ton," ujar Amran pekan lalu.

Berdasarkan hitungan Kemtan, luas lahan jagung di Kabupaten Sumbawa sampai sekarang mencapai 50.000 hektare (ha) dengan tingkat produktivitasnya mencapai 7,5 juta ton per ha. Kemtan mendorong agar pemerintah daerah Sumbawa terus mengenjot produksi dan luas lahan jagung sampai 100.000 ha pada tahun depan. Dengan peningkatan luas lahan jagung tersebut maka swasembada jagung nasional dapat tercapai dalam tiga tahun ke depan. Sebagai apresiasi, Amran mengatakan Kemtan menaikkan aggaran pertanian untuk Kabupaten Sumbawa sebesar 60% dari Rp 50 miliar tahun ini menjadi Rp 130 miliar tahun depan.

Untuk mengantisipasi harga jagung di tingkat petani jatuh di bawah Rp 2.000 per kg, Amran meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) berperan aktif menyerap jagung petani dengan harga yang bagus sehingga petani tetap semangat menanam jagung. Sejauh ini, harga jagung di tingkat petani dibanderal Rp 2.100 per kg untk jagung kering dan harga jagung basah Rp 1.500 per kg. Tentu saja kondisi ini tidak menguntungkan petani. "Kami minta Bulog membeli jagung petani dengan harga Rp 2.400 per kg untuk jagung kering supaya petani mendapatkan keuntungan," imbuh Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×