Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
Salah seorang karyawan swasta di Jakarta, Nisa Maria menilai bahwa dengan adanya mutasi baru Covid-19 ini menambah kekhawatirannya, salah satunya karena mengapa pasien positif dapat bepergian ke Indonesia.
Selain itu, menurutnya dengan prosedur kesehatan yang sudah kendor selama beberapa waktu ini, maka diperlukan siaga proteksi yang sedikit lebih banyak dibanding sebelumnya. “Semacam balik ke satu tahun lalu bagaimana fearness soal Covid-19 pas baru-baru outbreak,” kata Nisa.
Walaupun begitu, meskipun ada potensi risiko penyebaran dari gelombang mudik, ia akan tetap melaksanakan mudik Lebaran, karena jarak yang cenderung lebih dekat, yaitu Jakarta-Bandung.
Baca Juga: Satgas minta pemerintah daerah waspada terhadap angka kematian akibat Covid-19
“Perjalanan yang relatif singkat, mudah-mudahan meminimalisasi kontak dengan orang lain,” katanya.
Untuk aturan dan usaha pemerintah melarang mudik ini Iqbal menilai bahwa aturan sudah jelas dan dipersulit. Yang perlu dilihat sekarang adalah bagaimana kesadaran dari warga negara untuk berkorban terlebih dahulu, dengan tidak mudik secara gotong royong.
Untuk efektivitas dari pembatasan ini ia menilai tergantung dari konsistensi aparat dan kesadaran masyarakatnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain dari konsistensi aparat dan kesadaran masyarakat, prosedur kesehatan harus tetap digalakkan, terutama agar tidak makin bertambahnya kluster perkantoran.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News