Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara (RNI) yang menjadi induk Holding Pangan BUMN dengan nama ID FOOD mengajukan tambahan penyertaan modal negara (PMN) non tunai sebesar Rp 2,56 Triliun.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan, tambahan PMN non tunai tersebut ditujukan untuk memperbaiki struktur permodalan holding BUMN Industri Pangan dan merupakan salah satu milestone pasca pembentukan holding.
Rionald bilang, tambahan PMN tersebut berasal dari konversi piutang pokok negara berupa Rekening Dana Investasi (RDI), Subsidiary Loan Agreement (SLA), dan eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Baca Juga: Agar Lebih Fokus, ID FOOD Bakal Regrouping 16 Anak Perusahaan Jadi 7
"Diharapkan dengan kita lakukannya konversi ini maka tambahan PMN non tunai ini akan memperbaiki struktur permodalan holding BUMN industri pangan dan ini juga merupakan salah satu milestone waktu pembentukan holding dilakukan," ujar Rionald dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (19/9).
Rionald bilang, dengan belum dikonversinya piutang tersebut maka profitabilitas dan rentabilitas kinerja ID FOOD cukup rendah disebabkan besarnya beban utang dan rendahnya laba.
Nah, dengan tambahan PMN non tunai ini diharapkan perbaikan struktur permodalan holding BUMN pangan dan perbaikan rasio keuangan bisa memberikan ruang bagi Rajawali Nusantara untuk meningkatkan kapasitas leverage perusahaan. "Sebagaimana kita ketahui ID FOOD sekarang diminta aktif untuk membantu di dalam ketahanan pangan," katanya.
Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Impor, ID FOOD Targetkan Tambah Lahan Tebu Hingga 75.603 Ha
Oleh karena itu, pemberian PMN ini akan mampu menurunkan beban bunga yang ditanggung oleh Rajawali Nusantara Indonesia sehingga berpengaruh positif terhadap laba bersih.
Selain itu, ekuitas dan struktur permodalan akan membaik dan meningkatkan leverage perusahaan untuk mendapatkan alternatif pendanaan yang lebih murah.
"Selain itu ini juga mendorong kinerja dari ID FOOD did alam pemerintah membantu ketahanan pangan melalui kekuatan pangan ekosistem nasional," pungkas Rionald.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News