Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat
Proses pengembangan vaksin ini hanya membutuhkan waktu enam bulan sudah menghasilkan data uji preklinis dan initial data untuk safety, serta imunogenitas pada manusia. Studi dilakukan terhadap 560 orang dewasa yang sehat, termasuk 240 orang berusia di atas 70 tahun.
"Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan ini," ujar alumnus S2 Bioteknologi ITB dengan Fast Track Program itu.
Hasilnya, vaksin AstraZeneca lebih dapat ditoleransi pada orang yang lebih tua daripada orang dewasa muda.
Meski harganya termurah, efikasi atau kemanjurannya tergolong tinggi, termasuk mencegah infeksi varian Delta.
Indra juga menambahkan, vaksin yang beredar saat ini berstatus emergency used sehingga clinical trial masih terus berjalan. Pasien yang sudah divaksinasi akan terus dipantau untuk mendapatkan data lebih lanjut tanpa menghilangkan prinsip utamanya untuk mengurangi dampak infeksi Covid-19.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Sudah Masuk Indonesia Sebanyak 14,7 Juta Dosis
Penulis : Sekar Langit Nariswari
Editor : Glori K. Wadrianto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indra Rudiansyah, Putra Indonesia di Balik Riset Vaksin AstraZaneca".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News