Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Persero), anggota holding BUMN Pangan atau ID FOOD, menyatakan kesiapannya untuk memenuhi ketersediaan bahan pangan, khususnya ikan kepada masyarakat saat Ramadan dan mendekati Hari Raya Idulfitri 2024.
Seperti diketahui, ikan merupakan 1 dari 9 komoditas pokok cadangan pangan pemerintah seperti yang tertuang dalam Perpres Nomor 125 Tahun 2022. Adapun BUMN diberi mandat untuk mengelola dalam bentuk penugasan.
Direktur Operasional Perikanan Indonesia Fajar Widisasono mengatakan, Perikanan Indonesia berusaha memastikan stok atau ketersediaan ikan masyarakat aman jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Jumlah stok ikan Perikanan Indonesia per 19 Maret 2024 sebesar 1.300 ton. Stok ikan ini tersimpan di 12 Cabang dan 21 unit wilayah yang tersebar di Indonesia.
Ketersediaan ikan mencakup ikan konsumsi harian rumah tangga seperti Tongkol, Gurita, Kembung, Layang, Deho, Salem, Cakalang, Baby Tuna, dan Bandeng.
“Stok ikan dipastikan aman karena kami memanfaatkan momentum musim panen ikan yang masih berlangsung hingga saat ini dengan cara stocking ikan hasil produksi nelayan,” jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (19/3).
Baca Juga: Kepala Bapanas: Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang Hingga April
Menurut Fajar, kondisi stok pangan di sektor perikanan pada Ramadan 2024 ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, produksi ikan di dalam negeri sangat meningkat pada dua bulan terakhir ini. Kondisi ini dapat dilihat dari kapasitas cold storage yang rata-rata penuh, khususnya di setiap sentra perikanan di sepanjang Pulau Jawa.
Fajar menambahkan, fenomena permintaan pasar terhadap ikan pada Ramadan dan menjelang lebaran meningkat dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat untuk stok makanan sehat yakni 4 sehat dan 5 sempurna untuk mendukung pelaksanaan ibadah Ramadan. Adapun ikan merupakan menu protein substitusi dari daging sapi dan ayam, agar tidak bosan.
“Peningkatan permintaan produk perikanan selama Ramadan dan jelang Lebaran ini sebesar 20%-30% dari bulan-bulan sebelumnya, terutama ikan jenis pelagis,” sebutnya.
Ikan pelagis sangat diminati masyarakat karena dapat diolah menjadi berbagai variasi masakan seperti abon, presto, pindang, ikan asap, rendang ikan atau abon. Adapun yang termasuk ikan pelagis yakni Cakalang, Tuna, Tongkol, Kembung, Layang, Marlin, Selar, dan lain sebagainya.
Permintaan ini masih dapat terakomodasi dengan keberadaan stok yang melimpah. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu panik dengan ketersediaan ikan selama Ramadan dan jelang Lebaran. Lonjakan permintaan ini tersebar merata di Pulau Jawa dan wilayah Indonesia Timur seperti Makasar, Maluku Utara sampai Papua.
Perikanan Indonesia telah melakukan langkah preventif guna menjaga ketersediaan stok pangan dengan semaksimal mungkin melakukan pembelian ikan dari seluruh wilayah kerja. Hal ini dimaksudkan agar jika kondisi hasil tangkapan nelayan menurun, maka stok ikan yang ada di gudang penyimpanan dapat tetep tersedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News