kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Perdagangan Indonesia-Kanada Naik 30% per Juli 2025


Kamis, 25 September 2025 / 15:03 WIB
Perdagangan Indonesia-Kanada Naik 30% per Juli 2025
ILUSTRASI. Kinerja perdagangan Indonesia dengan Kanada mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang Januari—Juli 2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perdagangan Indonesia dengan Kanada mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang Januari—Juli 2025. 

Selama periode tersebut, total nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 2,72 miliar, naik sekitar 30% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 2,09 miliar.

Dari total tersebut, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat US$ 1,01 miliar. Sedangkan impor dari Kanada mencapai US$ 1,71 miliar.

Produk utama yang dikirim Indonesia ke Kanada meliputi karet alam, alas kaki, kakao, mentega dan minyak nabati, serta tekstil.

Adapun impor utama dari Kanada meliputi gandum, pupuk, kedelai, bubur kayu kimia, dan emas.

Di tengah tren positif ini, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso pada Rabu (24/9/2025) menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) bersama Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu di Ottawa, Kanada. 

Penandatanganan tersebut disaksikan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, serta menjadi salah satu deliverables utama kunjungan resmi Presiden ke Kanada.

Baca Juga: ICA CEPA Disepakati, Perjanjian Dagang Bilateral Pertama Kanada dengan Negara ASEAN

Mendag Budi menegaskan, Indonesia-Canada CEPA menjadi tonggak sejarah karena merupakan perjanjian dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara, sekaligus perjanjian pertama Kanada dengan negara Asia Tenggara. 

“Perjanjian ini membuka akses pasar yang lebih luas serta memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada,” ujar Budi dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025).

Melalui CEPA, lebih dari 90% atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada.

Beberapa produk bahkan langsung menikmati tarif 0% saat perjanjian berlaku, seperti makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, serta granit dan marmer. 

Produk potensial lain yang diprediksi semakin kompetitif adalah tekstil, alas kaki, furnitur, elektronik ringan, elektronik otomotif, hingga sarang burung walet.

Sebaliknya, Indonesia membuka pasar sebesar 85,54% atau sekitar 9.764 pos tarif bagi produk prioritas Kanada, antara lain daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan.

Baca Juga: ICA-CEPA Resmi Diteken, Sejumlah Produk RI Nikmati Tarif 0%

Budi menekankan, CEPA bukan hanya soal angka dan tarif, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha serta generasi muda Indonesia untuk menembus pasar Kanada. 

“Penandatanganan ini baru awal. Tugas kita selanjutnya adalah memastikan perjanjian ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan investor di kedua negara,” ujarnya.

Selanjutnya: Proyek Baru Topang Harum Energy (HRUM), Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Promo Gajian The Body Shop 25-30 September 2025, Serum-Lip Balm Diskon hingga 40%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×