Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) resmi diteken di West Block, Parliament Hill pada Rabu, 24 September 2025.
Dalam sambutannya, Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney menegaskanbahwa penandatanganan ICA CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral pertama Kanada dengan negara ASEAN.
Dirinya meyakini bahwa perjanjian ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara.
“Rekan-rekan, sahabat, ini adalah kesepakatan yang tepat, di waktu yang tepat, dengan mitra yang tepat. Ini adalah pasar ekspor terbesar kami, pasar ekspor terbesar Kanada di Asia Tenggara,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: ICA-CEPA Resmi Diteken, Kanada Hapus 90,5% Tarif Impor Produk Asal Indonesia
Carney menekankan bahwa di tengah disrupsi sistem perdagangan global, Kanada memandang Indonesia sebagai mitra strategis untuk membangun kekuatan ekonomi dan memperdalam kerja sama perdagangan.
Bahkan, Carney mengutip pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB yang dinilainya penuh kekuatan dan inspirasi.
“Kami bangga membangun hubungan tersebut dengan mereka yang menyambut tantangan baru dengan harapan dan optimisme yang didasarkan pada keyakinan yang teguh pada solidaritas semua orang,” katanya.
Selain perdagangan, Carney juga menyampaikan kesepakatan kedua negara dalam memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan untuk perdamaian dan stabilitas kawasan.
Menutup sambutannya, PM Carney menyampaikan bahwa Kanada memiliki misi yang sama untuk membangun ekonomi yang lebih kuat di dalam negeri maupun global.
“Saya akan mengutip pernyataan Anda kemarin, komitmen Anda, komitmen Anda terhadap tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hanya hak istimewa segelintir orang, tetapi hak semua orang,” katanya.
Baca Juga: Indonesia-Kanada Perkuat Kerja Sama Ekonomi Bilateral melalui ICA-CEPA
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan arti penting perjanjian tersebut bagi masa depan hubungan ekonomi Indonesia–Kanada.
“Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” ujar Presiden Prabowo.
ICA-CEPA menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar kedua negara. Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif.
Implementasi perjanjian ini diproyeksikan tak hanya mendongkrak ekspor Indonesia hingga US$11,8 miliar, tetapi juga memberikan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12% serta peningkatan investasi sebesar 0,38%.
Selain itu, ICA-CEPA menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.
Selanjutnya: Total Aset Investasi Dana Pensiun BTN Mencapai Rp 2,59 Triliun per Agustus 2025
Menarik Dibaca: Saham Big Caps Merosot, IHSG Turun 0,12% Pada Perdagangan Kamis Pagi (25/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News