Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selandia Baru menempati posisi sebagai pasar ekspor terbesar ke-36 dan sumber impor terbesar ke-27 bagi Indonesia.
Pada periode Januari—Maret 2025, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 476,90 juta, naik 16,63% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 408,90 juta.
Selama periode tersebut, ekspor Indonesia ke Selandia Baru tercatat sebesar US$ 189,20 juta sedangkan impor Indonesia dari Selandia Baru tercatat sebesar US$ 287,80 juta.
Sementara pada tahun lalu, total perdagangan antara kedua negara sepanjang tahun 2024 mencapai US$ 1,92 miliar. Pada tahun 2024 ini, ekspor Indonesia ke Selandia Baru tercatat sebesar US$ 682 juta, naik 15% dibandingkan 2023, dan impor Indonesia dari Selandia Baru mencapai US$ 1,24 miliar
Baca Juga: Tak Mau Kalah, Australia dan Selandia Baru Bakal Lindungi Diri Dari Tarif Film Trump
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru di antaranya bungkil minyak, batubara, monitor dan proyektor, trafo listrik, dan kayu.
Sedangkan impor Indonesia dari Selandia Baru di antaranya susu dan krim, peralatan radar, mentega, keju dan dadih, serta tepung, tepung kasar, dan pelet.
Lebih lanjut, di sela rangkaian Pertemuan Menteri Perdagangan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC MRT) 2025, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay melalukan pertemuan di Jeju, Korea Selatan pada Kamis (15/5).
Baca Juga: Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) Pangkas Suku Bunga 50 Basis Poin
Pada pertemuan tersebut, Budi meminta Selandia Baru untuk dapat membuka peluang lebih luas bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat menembus pasar Selandia Baru.
Dalam kesempatan ini, Indonesia juga meminta dukungan konkret Selandia Baru dalam pembentukan Accession Working Group Indonesia pada forum Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) guna memulai proses negosiasi akses pasar antara lain untuk barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah dengan negara CPTPP.
“Kami harap Selandia Baru dapat menjadi mitra utama dalam mempercepat proses aksesi Indonesia ke CPTPP, termasuk memfasilitasi dimulainya dialog teknis antarnegara anggota,” ujar Busan melalui keterangan resminya, Jumat (16/5).
Melalui rencana ini, diharapkan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru dapat meningkat signifikan. Dengan begitu, perdagangan yang dilakukan kedua negara dapat berdampak dan memberikan manfaat ekonomi bagi kedua pihak.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Selandia Baru dan negara-negara lain untuk mencapai tujuan pembangunan nasional,” pungkasnya.
Selanjutnya: Mendag RI & Mendag Selandia Baru, Bahas Akses Pasar UMKM hingga Rencana Kerjasama MBG
Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Ringan, Pantau Cuaca Besok di Bali Selengkapnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News