Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mempercepat implementasi program pangan dan penguatan koperasi, terutama dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa dirinya dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan untuk membahas langkah-langkah strategis terkait pangan dan peran koperasi dalam program MBG.
"Termasuk peran koperasi, Kementerian Pertanian, serta percepatan pembangunan di desa, khususnya dalam sektor pangan," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/2).
Baca Juga: Melihat Dampak Efisiensi Anggaran Rp 750 Triliun untuk MBG dan Danantara
Budi Arie menekankan bahwa koperasi harus menjadi instrumen utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di desa-desa yang bergantung pada sektor pertanian.
"Pak Presiden ingin koperasi menjadi bagian dari gaya hidup baru, memiliki peran strategis, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat," tambahnya.
Di sisi lain, pemerintah juga mengambil langkah tegas untuk memperkuat industri susu dalam negeri.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa seluruh industri pengolahan susu diwajibkan menyerap susu lokal dari peternak dalam negeri.
"Industri pengolahan susu wajib mengambil susu lokal. Jika tidak, maka izin dan kuota impornya bisa dibekukan atau ditahan," tegas Sudaryono.
Baca Juga: Prabowo Sebut 570 SPPG Telah Menjangkau 1,46 Juta Penerima Manfaat MBG
Saat ini, sekitar 80% kebutuhan susu nasional masih bergantung pada impor, sementara produksi dalam negeri hanya mencakup 20%.
Pemerintah menargetkan untuk menekan angka impor dengan meningkatkan kapasitas produksi susu lokal.
"Instruksi dari Presiden Prabowo jelas: industri susu dalam negeri harus berkembang, sementara impor ditekan. Bukan berarti konsumsi susu dibatasi, tetapi kita ingin beralih ke produksi lokal secara bertahap," jelasnya.
Untuk mendukung peningkatan produksi, pemerintah telah mencanangkan investasi dalam pengadaan induk sapi dengan target mendatangkan 2 juta ekor sapi indukan ke Indonesia.
"Saat ini sudah ada 167 perusahaan yang berkomitmen berinvestasi dalam pengadaan sapi tanpa menggunakan dana APBN. Mereka akan bermitra dengan peternak lokal untuk meningkatkan produksi susu nasional," ungkap Sudaryono.
Baca Juga: Kepala BGN Sebut MBG Investasi SDM Terbesar Sepanjang Sejarah Indonesia
Pemerintah memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan didukung oleh sumber protein lokal.
Saat ini, susu belum dimasukkan dalam program karena keterbatasan produksi dalam negeri.
"Kita tidak ingin memberikan susu impor kepada anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, sementara waktu, protein akan disubstitusi dengan telur, daging ayam, dan sumber protein lokal lainnya," tutup Sudaryono.
Selanjutnya: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Incar Kenaikan Pendapatan Dua Digit Tahun Ini
Menarik Dibaca: Ajak Perempuan Hijab Terapkan Gaya Hidup Sehat, Nivea Hijab Run 2025 Sukses Digelar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News