kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perbaikan industri manufaktur tak terlalu dorong pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019


Rabu, 03 April 2019 / 16:48 WIB
Perbaikan industri manufaktur tak terlalu dorong pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nikkei telah merilis indeks industri manufaktur dalam negeri. Indeks manufaktur Indonesia pada Maret 2019 sebesar 51,2. Kondisi ini mengalami perbaikan dibanding dua bulan sebelumnya.

Tercatat indeks manufaktur alias PMI Manufacture Indonesia pada januari 2019 sebesar 49,9, kemudian mengalami peningkatan pada Februari 2019 yang mencapai 50,1.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir melihat perbaikan indeks manufaktur Indonesia didorong oleh peningkatan konsumsi dari pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres). "Dan akan berlanjut jika pilpres sukses," jelas Iskandar saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/4).

Dengan demikian, Iskandar memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2019 tidak terlalu tinggi. Iskandar memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 dikisaran 5,1% hingga 5,2%.

Senada dengan Iskandar, ekonom Asia Development Bank Indonesia (ADBI) Eric Sugandi memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 dikisaran 5,2% secara tahunan. Dari sisi permintaan masih didukung oleh konsumsi rumah tangga, sedangkan dari sisi penawaran masih didorong oleh sektor manufaktur.

"Peningkatan PMI menjadi indikasi rebound aktivitas produksi manufaktur setelah mengalami tren turun," jelas Eric saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/4).

Berdasarkan analisis Eric, karena rebound baru terjadi pada Maret 2019, sementara di dua bulan sebelumnya masih rendah maka aktivitas produksi di kuartal I-2019 mungkin mengalami perlambatan pertumbuhan. "Atau bisa juga turun secara kuartalan," imbuh dia.

Awal tahun ini memang indeks manufaktur Indonesia dibuka dengan angka rendah bila dibandingkan Desember 2018. Indeks manufaktur Indonesia pada Desember 2018 tercatat 51,2, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 50,4. "Sektor manufaktur sendiri kontribusi terhadap GDP (PDB) akan berada dikisaran 20-22%," jelas Eric.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun lalu mengalami penurunan. Share industri manufaktur tahun lalu hanya 19,86%, padahal tahun 2017 mencapai 20,16%. Sedangkan pada kuartal I-2018, share industri manufaktur mencapai 20,23%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×