Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nikkei merilis indeks manufaktur yang menunjukkan industri manufaktur dalam negeri mengalami ekspansi pada Maret 2019. Nikkei mencatat kenaikan sejak Januari 2019 di posisi 49,9, meningkat pada bulan berikutnya 50,1 dan meningkat lagi pada Maret 2019 yang tercatat 51,2.
"Kalau Maret naik lagi ini sudah membentuk tren," jelas Ekonom BCA David Sumual saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/4).
David melihat industri manufaktur mulai menunjukkan perbaikan sejak awal tahun. Hal ini terlihat dari indeks manufaktur yang terus meningkat. Kendati demikian, perbaikan ini masih dibayang-bayangi perang dagang. Perang dagang yang belum ada ujungnya menyebabkan aktivitas perdagangan global melambat.
"Aktivitas perdagangan global didominasi oleh AS, Tiongkok dan Eropa. Sedangkan AS dan Tiongkok sedang bermasalah. Sulit hanya mengandalkan Jepang dan Eropa," jelas David.
Dampaknya, kinerja industri manufaktur dalam negeri untuk ekspor cenderung tertahan. Di sisi lain, data investasi terakhir juga menunjukkan perlambatan. Pertumbuhan investasi di tahun 2018 hanya tumbuh 4,1% dibandingkan tahun 2017. Sedangkan pertumbuhan pada tahun 2017 mencapai kisaran 10%.
Untuk itu, perbaikan industri manufaktur pada kuartal I-2019 ini tidak terlalu banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. David memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 mencapai 5% alias stabil bila dibanding tahun lalu.
Secara ringkas, pertumbuhan ekonomi didukung oleh kondisi konsumsi yang kuat karena pemilu, belanja pemerintah dan investasi cenderung stabil, namun ekspor melambat. "Yang menopang hanya konsumsi, terkait pemilu," imbuh David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News