kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Ekspor bisa tolong defisit transaksi


Jumat, 10 Januari 2014 / 18:15 WIB
Ekspor bisa tolong defisit transaksi
ILUSTRASI. She-Hulk: Info Tentang Sinopsis, Jadwal, hingga Jumlah Episode Keseluruhan


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Impor minyak dalam negeri di tahun ini diperkirakan masih tetap tinggi. Namun, Bank Indonesia (BI) optimistis, defisit transaksi berjalan pada 2014 akan membaik ditopang perbaikan ekspor ke dunia.

Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diperkirakan akan meningkat dari 2,9% menjadi 3,5%. Ini juga akan meningkatkan potensi ekspor Indonesia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo merinci, tingginya impor minyak didorong kenaikan konsumsi dalam negeri. Tingkat konsumsi minyak akan tumbuh 3,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 1,7%.

Namun, harga minyak mentah dunia diproyeksikan akan turun dari US$ 109 per barel menjadi US$ 104 per barel. Selain itu, produksi minyak mentah nasional atau lifting ditargetkan naik dari 830.000 barel per hari menjadi 860.000-870.000 barel per hari.

"Dengan lifting naik dan harga minyak turun, akan berpengaruh ke pertumbuhan nilai impor migas akan tidak setinggi tahun lalu," kata Perry di Gedung BI, Jumat (10/1).

Kenaikan ekspor juga dikarenakan peningkatan permintaan global. Selain itu, harga komoditas di pasar global juga akan naik seiring tingginya permintaan.

Di sisi lain, impor non-migas akan melambat seiring konsumsi domestik, terimbas pelambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi akan tumbuh bias di kisaran 5,8%-6,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×