kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang melawan Covid-19, Menkes: Diperlukan kemampuan intelijen TNI dan Polri


Rabu, 10 Februari 2021 / 04:46 WIB
Perang melawan Covid-19, Menkes: Diperlukan kemampuan intelijen TNI dan Polri
ILUSTRASI. Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan, memerangi Covid-19 harus diawali dengan tujuan yang jelas. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memerangi Covid-19 harus diawali dengan tujuan yang jelas. Hal itu ditegaskan Menteri Kesehatan ( Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Karena itu, perang tersebut perlu kerja sama semua pihak, termasuk TNI- Polri. 

"Pandemi Covid-19 adalah perang menghadapi virus SARSCov-2. Itu sebabnya kami di sini bekerja sama dengan panglima TNI dan kapolri untuk mengatasi perang ini," ujar Budi usai menghadiri apel gelar kesiapan tenaga vaksinator dan tracer Covid-19 di Mabes TNI, Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (9/2/2021). 

"Perang ini harus dimulai dengan tujuan yang jelas. Tujuannya adalah mengurangi laju penyebaran virus," kata Budi.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, kata Budi, diperlukan operasi yang memiliki strategi khusus dan kemampuan intelijen dari personel TNI maupun kepolisian. 

Baca Juga: Menkes targetkan pencairan klaim rumah sakit rampung April

"Strateginya kita harus memiliki kemampuan intelijen yang kuat untuk melakukan identifikasi di mana dan siapa musuhnya dengan melakukan program testing dan tracing. Intelnya TNI dulu pakai pengamatan fisik dan menyadap handphone, sekarang pakai alat test kit," ucap dia. 

Dalam memerangi Covid-19, menurut dia, strategi yang bisa diterapkan yakni dengan memusnahkan virus yang ada di daerah terlebih dahulu.

Dengan kata lain, pemerintah mendorong program vaksinasi untuk menekan laju penyebaran virus corona yang ada di daerah. 

Baca Juga: Akan geber tracing dan testing, Menkes: Jangan panik kalau kasus Covid-19 melonjak

"Peperangan ini tidak bisa kita menangkan dengan ngebom satu kota hancur semua, mati semua penduduknya. Untuk itu, dibutuhkan jaringan sampai level terbawah," ujar dia. 

"Kenapa kita juga bekerja sama dengan TNI dan Polri, adalah untuk memastikan bahwa ini dilakukan sampai ke level paling kecil, paling rendah, di grass root, di seluruh desa-desa dan kabupaten-kota, di seluruh RT dan RW," papar Budi.

Selain vaksinasi, upaya pemerintah menekan laju penyebaran virus corona juga dilakukan dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang dimulai pada hari ini, Selasa (9/2/2021) hingga 22 Februari 2021. 

Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021. Sama seperti dua PPKM sebelumnya, PPKM Mikro juga diterapkan di 7 provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali. 

Baca Juga: Budi Gunadi beberkan alasan insentif tenaga kesehatan bulan Desember belum cair

Berbeda dari kebijakan PPKM sebelumnya, pada PPKM mikor ini penerapan work from home (WFH) ditambah menjadi 50% dan jam operasional pusat perbelanjaan diperpanjang hingga pukul 21.00 waktu setempat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang Lawan Covid-19, Menkes: Diperlukan Kemampuan Intelijen TNI dan Polri"
Penulis : Achmad Nasrudin Yahya
Editor : Icha Rastika

Selanjutnya: Seperti tenaga kesehatan, masyarakat umum akan terima SMS undangan vaksinasi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×