Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Praktek penyuntikan gas elpiji masih banyak terjadi. Paling besar, praktek ilegal tersebut terjadi di wilayah Jabodetabek.
Ini terbukti dari banyaknya tabung gas yang rusak pada klep. Kerusakan pada klep tabung itu menunjukkan telah terjadi penyuntikan gas elpiji secara tidak benar. Penyuntikan itu dilakukan dengan memindahkan isi gas elpiji ukuran tabung 3 kilogram (kg) ke 12 kg.
Data Pertamina menunjukkan ada sekitar 200.000 tabung elpiji 3 kg yang rusak pada klepnya setiap hari di wilayah Jabodetabek. Jumlah ini merupakan 13,33% dari total penjualan per hari di wilayah Pertamina Regional II. "Angka tersebut tertinggi, dibandingkan dengan daerah-daerah yang lain," kata Mochamad Toriq, Kepala Operasional PT Pertamina Gasdom Regional II Jawa Bagian Barat.
Nah, dari kawasan tersebut, Jakarta menempati urutan pertama. Karena, lebih dari 50% tabung yang rusak tersebut berasal dari Jakarta. "Ini menunjukkan, pengoplosan di Jakarta paling banyak," kata Toriq.
Untuk daerah lain, Toriq bilang tidak terlalu banyak. Bahkan, dalam penarikan per hari, belum tentu dijumpai tabung yang mengalami kerusakan klep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News