kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Penyidik Kejagung sita dokumen dari gedung PT Pos


Kamis, 11 September 2014 / 15:20 WIB
Penyidik Kejagung sita dokumen dari gedung PT Pos
ILUSTRASI. Jadwal Imsakiyah Bekasi Selama Ramadhan 2023, Baca di Sini


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

BANDUNG. Tim antikorupsi Kejaksaan Agung menggeledah sejumlah ruangan di kantor pusat PT Pos Indonesia, Gedung Wahana Bakti Pos, lantai 7 blok c, Jalan Banda, Kota Bandung, Kamis (11/9). Penggeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan 1.725 unit alat Personal Data Terminal (PDT) oleh PT Pos Indonesia. 

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pos Indonesia, Bambang Dwi Purwanto mengatakan, setelah hampir dua jam menggeledah, Tim Penyidik Kejaksaan Agung membawa sejumlah berkas yang diambil dari ruang kerja Direktur Teknologi Jasa Keuangan dan ruang divisi pengadaan PT Pos di Jalan Jakarta. 

"Yang dibawa semua berkas pengadaan yang terkait dugaan korupsi (PDT) ini," kata Bambang dalam konferensi pers di ruang serbaguna Mas Soeharto, Gedung Wahana Bakti Pos. 

Untuk saat ini, lanjut Bambang, Kejaksaan Agung sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Satu orang tersangka berinisial M diketahui sebagai manajer dan panitia penerima pengadaan barang, dan satu orang lainnya berinisial EC ialah salah satu anggota di PT Datindo Infonet Prima sebagai perusahaan rekanan proyek pengadaan PDT. "Kerugian yang diduga oleh kejaksaan mencapai Rp 10,3 miliar. Itu nilai total proyeknya," bebernya. 

Bambang menjelaskan, Personal Data Terminal (PDT) adalah alat untuk mengidentifikasi kiriman pos langsung di tempat tujuan. Modelnya, kata dia, seperti alat pemindai harga yang sering digunakan di kasir supermarket. Nantinya, alat tersebut akan digunakan oleh para pengantar surat. "Alat itu rencananya akan diujicoba di Jabodetabek dulu," akunya. (Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×