kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penyerapan pekerja jangan andalkan investasi asing


Rabu, 30 Oktober 2013 / 12:33 WIB
Penyerapan pekerja jangan andalkan investasi asing
ILUSTRASI. Gedung Kementerian Keuangan. Ekonomi Indonesia harus menghadapi tekanan baru dari potensi resesi ekonomi Amerika Serikat (AS).


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh, mendesak pemerintah melakukan upaya-upaya nyata lain untuk mengurangi jumlah pengangguran. Pemerintah diminta tidak hanya mengandalkan masuknya investasi asing untuk menyerap tenaga kerja dalam negeri.

“Harus ada upaya lain yang berkelanjutan untuk mengurangi pengangguran. Jangan melulu mengandalkan investasi asing untuk menyerap tenaga kerja,” ujar Poempida di Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Dia menjelaskan, masuknya investasi asing tidak serta merta bisa menyerap tenaga kerja yang banyak. Itu masih tergantung pada jenis investasinya.

Bahkan, tidak sedikit investasi asing itu yang kemudian lebih banyak menggunakan tenaga asing untuk mengoperasikan usahanya. Sementara para pekerja domestik sebagai pelengkap saja.

Karena itu, dia minta pemerintah melakukan upaya nyata. Salah satunya dengan mengintensifkan pelatihan ataupun pendidikan kewirausahaan bagi angkatan kerja agar bisa mandiri dan produktif tanpa harus bergantung pada ketersediaan lowongan kerja melalui penanaman investasi asing.

“Pemerintah harus memberdayakan tenaga kerja yang produktif dan skillful karena nantinya tidak ada lagi yang dinamakan pekerja murah,” tegas dia.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida  S Alisjahbana mengungkapkan keyakinannya bahwa target pengangguran terbuka (TPT) tahun ini yang dipatok 5,8-6,1% akan tercapai. Keyakinan itu seiring dengan realisasi investasi kuartal III/2013 sebesar Rp 100,5 triliun.

Data penanaman modal asing (PMA) periode Januari-September 2013 tercatat naik 21,31% menjadi Rp 199,2 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 164,2 triliun.

Bappenas juga mencatat, saat ini, persentase tenaga kerja formal tercatat 40%, naik 10% dari porsi tenaga kerja formal pada 5 tahun lalu.

Sementara data Data BPS menyebutkan, pada Februari 2013, jumlah pekerja formal bertambah sekitar 3,5 juta orang. Jumlah itu naik 8,31% menjadi 45,7 juta orang dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 42,1 juta orang.

Sedangkan jumlah pekerja informal, pada Februari 2013 bertambah 2,3 juta orang. Jumlah itu naik 3,47% menjadi 68,4 juta orang dari periode yang sama tahun lalu 66,1 juta orang. Dari seluruh penyerapan tenaga kerja, 60% berasal dari tenaga kerja informal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×