Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Karena itu, rencana pemerintah yang akan menyelesaikan utang MYB Tuban Petro Rp3,2 triliun antara lain melalui alternatif konversi dinilai sudah tepat. Apalagi Tuban Petro dapat digunakan sebagai basis pengembangan industri petrokimia nasional.
“Industri akan mendapatkan manfaat dari pengembangan Tuban Petro Group. Industri dalam negeri akan lebih kuat karena mendapat pasokan bahan baku lebih stabil yang selama ini masih bergantung pada impor. Karena itu, langkah pengembangan Tuban Petro, harus didukung oleh semua pihak,” tegas Sigit
Sigit menambahkan, kapasitas produksi di anak usaha Tuban Petro, khususnya TPPI yang selama ini hanya difungsikan pengolah BBM, bisa ditingkatkan lebih lagi. TPPI dapat difungsikan memproduksi Benzene, Toluene and Xylene (BTX), sebagai bahan baku industri kimia dasar, industri tekstil, industri kemasan, dan lain-lain.
“Peran Tuban Petro sangat besar mendukung industri, ketahanan energi, sekaligus membantu menekan defisit,” tegas Sigi.
Untuk diketahui, Tuban Petro memiliki utang kepada Menteri Keuangan dalam bentuk Multi Years Bond sebagai rangkaian restrukturisasi PT Tirtamas Group. Sampai dengan tahun 2011, Tuban Petro masih dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar Multi Years Bond.
Akan tetapi, per September 2012 Tuban Petro gagal membayar kewajiban pembayaran Multi Years Bond, sehingga dinyatakan default atas Multi Years Bond. Sejak dinyatakan default, Tuban Petro masih belum mampu memenuhi kewajibannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News