Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemerintah meningkatkan alokasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) menjadi Rp 110 triliun pada tahun ini. Sebelumnya, pemerintah mematok target penyaluran KUR sebesar Rp 100 triliun.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan, bunga KUR tetap 9%, namun jangkauan dan kualitasnya akan diperbesar.
Hal ini dilakukan, sebab selama ini KUR lebih banyak mengalir pada sektor perdagangan yang merupakan sektor non produktif. Menteri Keuangan telah memberikan arahan kepada perbankan bahwa nanti KUR harus diutamakan untuk sektor produksi
“Sektor produksi di luar perdagangan itu ditargetkan 40% untuk tahun ini. Tahun lalu, kita tahu bahwa perdagangan saja 66%, sektor produktif hanya 17%,” ujar Iskandar di Jakarta, Jumat (20/1).
Ia mengatakan, KUR menjadi progresif tahun ini, karena pemerintah ingin mendorong pertanian dan sektor produksi perikanan, supaya ekonomi di sektor tersebut bisa menggeliat.
“Itu tujuan kita supaya ekonomi kerakyatan yang kita dengung-dengungkan itu bisa kita percepat pencapaiannya. Karena itu, komite memutuskan untuk menargetkan semua bank itu menyalurkan ke sektor produksi,” kata Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News