Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan telah mencairkan dana bantuan langsung tunai (BLT) bahan Bakar Minyak untuk tahap pertama kepada seluruh penerima manfaat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bantuan tahap I tersebut telah disalurkan kepada 20,65 juta keluarga. menurutnya pencairan tahan II akan dilakukan pada akhir tahun ini.
"Hingga 16 September, BLT BBM sudah tersalurkan Rp 6,2 triliun untuk 20,65 juta keluarga penerima manfaat, separuhnya lagi akan diberikan pada November atau Desember," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (26/9).
Adapun bendahara keuangan negara ini mengatakan, tambahan BLT tersebut untuk mengkompensasi meningkatnya beban masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Pemerintah telah menyediakan anggaran BLT tambahan sebesar Rp 12,4 triliun untuk 20,65 juta penerima. Pencairan dilakukan dua kali, masing-masing Rp 300 ribu untuk sekali pencairan.
Selain itu, Pemerintah juga telah memberikan bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja yang terdampak kenaikan harga BBM ini. Pemerintah telah menyediakan anggaran Rp 9,6 triliun untuk memberi BSU kepada 16 juta pekerja untuk mereka dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan. Pencairan dilakukan sekali dengan besaran bantuan Rp 600 per penerima.
Baca Juga: Dana Pemda Mengendap di Perbankan Capai Rp 203,42 Triliun hingga Agustus 2022
Akan tetapi, Sri Mulyani mengatakan, pemberian BSU ini lebih lambat dari pencairan BLT. Ia mencatat, Pemeirntah baru mencairkan anggaran Rp 2,62 triliun atau kepada 4,4 juta penerima. Sehingga masih ada 11 juta lebih pekerja yang belum menerima.
Untuk diketahui, Pemerintah pada awal bulan ini mengumumkan tambahan bantuan sosial sebesar Rp 24,17 triliun sebagai pengalihan atas potensi pembengkakan subsidi dan kompensasi energi. Ini mencakup tiga bantuan, yakni BLT sebesar Rp 12,4 triliun, bantuan subsidi upah Rp 9,6 triliun serta bantuan lewat pemerintah daerah Rp 2,17 triliun.
Total realisasi BLT BBM dan BSU yang mencapai Rp 8,82 triliun, belum mencakup realisasi anggaran perlindungan sosial reguler yang diberikan pemerintah. Hingga akhir bulan Agustus, realisasi anggaran perlindungan sosial dalam APBN 2022 sudah mencapai Rp 261,8 triliun untuk berbagai program.
Diantaranya, pencairan program keluarga harapan (PKH) sudah dinikmati 10 juta keluarga, kartu sembako sudah diberikan ke 18,7 juta keluarga.
kemudian, BLT minyak goreng sudah cair kepada 21,8 juta penerima, program pra kerja juga sudah diberikan kepada 2,8 juta peserta. BLT desa sudah diberikan kepada 7,5 juta keluarga serta pemberian subsidi bunga KUR untuk 5 juta debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News