Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indikasi penurunan konsumsi rumah tangga semakin kuat. Sebab, penjualan eceran pada bulan Juli diramal terkontraksi semakin dalam.
Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7. Angka ini turun 4,5% month on month (mom). Pada Juni 2023, IPR tercatat 222,9.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penurunan indeks penjualan Juli terutama disebabkan oleh penurunan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang cukup dalam sebesar 17,3 poin.
Baca Juga: Simak Proyeksi Rupiah di Perdagangan Kamis (10/8)
Disusul kelompok peralatan informasi dan komunikasi 3,1 poin dan barang lainnya 0,7 poin.
Bukan hanya itu, beberapa kelompok juga mencatatkan pertumbuhan yang melambat.
Misalnya, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang hanya naik 1,8 poin, dari bulan sebelumnya naik 2,2 poin. Juga kelompok barang budaya dan rekreasi yang hanya naik 0,6 poin dari bulan sebelumnya naik 1,6 poin.
"Penurunan itu sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode liburan sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dan cuti bersama," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/8).
Para peritel pun belum berharap banyak. Mereka memperkirakan penurunan penjualan masih akan terjadi pada September nanti.
Baca Juga: BI: Kinerja Penjualan Eceran Menurun pada Juli 2023
Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September 2023 tercatat 133,4, turun 5,32% mom. Padahal, mereka melihat tekanan inflasi di periode tersebut akan menurun.
Namun peritel optimistis, penjualan di bulan Desember mendatang bakal meningkat, meski laju inflasi diperkirakan naik. Hal itu sejalan dengan meningkatnya permintaan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, "Didukung kelancaran distribusi dan strategi potongan harga," kata Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News