kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peningkatan irigasi kecil di 10.000 lokasi, PUPR alokasikan anggaran Rp 2,25 triliun


Jumat, 24 April 2020 / 07:31 WIB
Peningkatan irigasi kecil di 10.000 lokasi, PUPR alokasikan anggaran Rp 2,25 triliun
ILUSTRASI. Pekerja memanen padi menggunakan mesin potong padi modern di areal persawahan Desa Galur, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Kamis (23/1/2020). Para petani setempat menggunakan jasa mesin perontok padi dengan upah Rp3,5 juta per hektare karena lebih efektif dan e


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rangka antisipasi dampak pandemi COVID - 19 khususnya di kawasan pedesaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan program padat karya tunai dengan percepatan pembangunan infrastruktur kerakyatan di tahun 2020.

Salah satunya yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan oleh Balai-balai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) bersama masyarakat.

Baca Juga: Kementerian PUPR baru realisasikan Rp 10,03 triliun anggaran di kuartal I 2020

"Tahun ini Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi dengan anggaran Rp 2,25 triliun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (24/4).

Basuki mengatakan, hingga saat ini tercatat 458 lokasi di 11 provinsi, antara lain Jambi, Sumbar, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan NTB, telah memulai pekerjaan fisiknya, sedangkan hampir 1800an lokasi di 33 provinsi sudah melakukan sosialisasi

Basuki menyebutkan, P3TGAI merupakan salah satu dari program padat karya tunai (PKT) Kementerian PUPR. Sebelum dilakukan refocusing kegiatan terkait mitigasi dampk Pandemi COVID-19, jumlah lokasi P3TGAI yang diprogramkan adalah 6000 lokasi.

Basuki berharap PKT dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi COVID – 19.

Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran membantu masyarakat pedesaan survive selama masa sulit ini, selain itu juga menjaga produktivitas hasil pertanian karena suplai air yang lebih memadai.

Ia mengatakan, program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Demi kelancaran logistik, PUPR preservasi 3 ruas jalan Lintas Timur Sumatra Selatan

“PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan pedesaan. Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran yang baik. Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical & social distancing,” tutur Basuki.

Sebagai informasi, P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.

Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×