kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pengusaha Kecewa Pemerintah Turunkan Alokasi Stimulus Fiskal


Kamis, 15 Januari 2009 / 10:21 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Kalangan pengusaha merasa kecewa atas revisi pemerintah yang menurunkan tambahan alokasi dana stimulus fiskal dari Rp 38 triliun menjadi Rp 15 triliun. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan bahwa kalangan pengusaha telanjur menaruh ekspektasi tinggi terhadap dana stimulus seperti dijanjikan pemerintah sebelumnya sebesar Rp 50 triliun.

Menurut dia, penurunan itu akan membuat ekspektasi pemerintah yang mau mengamankan pasar domestik dan menahan laju pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin menjadi tidak realistis. Penurunan juga mengindikasikan kurang terkoordinirnya kebijakan pemerintah dalam merumuskan kebijakan antisipasi gejolak ekonomi saat ini.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa juga meragukan kemampuan pemerintah dalam memberikan dana stimulus hingga Rp 50 triliun. Penerimaan negara dari perpajakan yang merosot tajam menjadi penyebab berkurangnya stimulus tersebut. "Berkurangnya alokasi dana stimulus dari yang dijanjikan tentu sangat kami sayangkan," ujarnya.

Ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bambang Soesatyo juga menilai penurunan alokasi dana stimulus tahap kedua justru menyebabkan ketidakpastian bagi dunia usaha dalam negeri.

Menurutnya perubahan jumlah itu juga akan merubah sub-sub sektor usaha yang boleh menikmati stimulus itu. "Persoalannya bukan hanya cukup tak cukup, tapi kepastian. Adakah jaminan jumlah itu tidak berubah lagi ketika APBN-P 2009 dibacakan Presiden di DPR?" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×