kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha hiburan malam Bandung sumbang aspal KAA


Jumat, 24 April 2015 / 16:18 WIB
Pengusaha hiburan malam Bandung sumbang aspal KAA
ILUSTRASI. BMKG meramalkan cuaca besok Rabu (15/11) di Jawa Timur akan cerah hingga hujan petir.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersyukur acara peringatan puncak Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 tahun berjalan lancar. Acara yang penuh seremonial itu berlangsung satu hari di kota Bandung hari ini, Jumat (24/4).

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, acara peringatan KAA bisa berjalan lancar berkat dukungan dan bantuan dari masyarakat kota Bandung. Ia memang melibatkan banyak pihak masyarakat dalam gelaran ini, mengingat waktu persiapan yang hanya empat bulan.

Alhasil, jadilah acara ini dengan bantuan seluruh elemen masyarakat, termasuk pengusaha kota Bandung. Misalnya saja pengusaha hiburan malam di Kota Kembang ini yang telah menyumbangkan aspal untuk mempercantik jalanan di depan gedung Merdeka, Bandung, tempat acara berlangsung.

Bandung memang merupakan tempat tujuan wisata, sehingga banyak orang yang berbisnis di bidang hiburan. Apalagi, tempat berlangsungnya acara peringatan KAA, di kawasan Baraga banyak sekali tempat hiburan malam. Sayang, Emil tidak mengatakan siapa pengusaha hiburan malam yang dimaksud. "Yang paling berharga dari acara ini memang semangat gotong royongnya," ujar Emil, Jumat (24/4) di Bandung.

Selain pengusaha hiburan malam, pemerintah juga mendapat sumbangan dari jemaat gereja untuk dekorasi batu-batu sepanjang jalan Asia-Afrika, sumbangan kursi dari pengusaha reklame. Sedangkan, untuk mempercantik tampilan kota, pemerintah juga mendapatkan bantuan tenaga dari komunitas modern art kota Bandung.

Merangkul masyarakat supaya mau gotong royong menjadi satu-satunya pilihan bagi Emil agar acara ini sukses. Mengingat dana dari pemerintah pusat telat cair, bahkan surat perintah dari Presiden Joko Widodo baru turun empat bulan sebelum acara.

Nah, dengan waktu yang mepet tidak mungkin jika pemerintah hanya menggunakan cara-cara konvensional. Diperlukan cara-cara yang tidak normal agar acara berjalan sukses di tengah anggaran yang tak kunjung turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×