kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha frustasi mogok buruh, sambangi Danrem


Selasa, 16 Oktober 2012 / 06:18 WIB
Pengusaha frustasi mogok buruh, sambangi Danrem
ILUSTRASI. Varian Delta, yang berasal dari India, mulai menyebar lebih cepat dan menjadi berita besar sekitar pertengahan Juni. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Para pengusaha menganggap aksi para buruh dalam melakukan unjuk rasa selama ini sudah di luar batas. Maka dari itu, pada hari ini sekitar 15 pengusaha dari berbagai sektor industri mendatangi Komando Resort Militer (Danrem) 051/Wijayakarta, Bekasi untuk meminta jaminan keamanan.

Deddy Harsono Ketua Forum Investor Bekasi (FIB) menuturkan, dalam pertemuan hari ini, pihak pengusaha menyampaikan berbagai keluhan terhadap aksi pemaksaan dari buruh. "Keluhan ini merupakan hasil dari rasa frustrasi pengusaha dan jika aksi buruh dibiarkan akan menjadi masalah berkelanjutan," ujarnya kepada Kontan, Senin (15/10).

Sebagai info, pada hari ini sekitar 15 pengusaha kawasan industri Bekasi dan Cikarang menyambangi Komandan Resort Militer (Danrem) 051 WKT, Bekasi Kolonel Inf. Purwanto. Aksi para pengusaha ini sebagai reaksi dari tidak adanya jaminan keamanan dari Kepolisian.

Menurut Deddy, ada beberapa keluhan yang disampaikan pengusaha di antaranya adanya pembiaran dari Kepolisian. Pembiaran ini terlihat dari tidak adanya perlawanan terhadap buruh ketika melakukan perusakan pagar dan penawanan para buruh pabrik.

Deddy mengatakan, adanya upaya pemaksaan dari para buruh kepada perusahaan untuk menandatangani pengangkatan karyawan outsourcing menjadi karyawan tetap. "Walaupun ada pengusaha yang mengakui melakukan tindakan pelanggaran terkait outsourcing, namun caranya jangan dengan paksaan," ungkapnya.

Deddy melanjutkan, terkait penyanderaan para karyawan pabrik dan pimpinan perusahaan juga menjadi hal yang dikeluhkan para pengusaha. Hal ini juga yang membuat aktivitas produksi pabrik menjadi terganggu.

Menurut Deddy, atas aksi para buruh kali ini sampai sekarang telah ada beberapa perusahaan yang berhenti beroperasi. Hal ini karena aksi unjuk rasa dan mogok kerja dari para buruh.

Deddy menjelaskan, setelah mendengar paparan dari pengusaha, pihak Danrem menanggapi positif informasi dari pengusaha. "Danrem mengatakan tidak bisa mengambil alih keamanan pabrik karena akan melanggar UU, pihaknya akan meneruskan ke pihak keamanan terkait," ujarnya.

Deddy menambahkan, FIB juga berencana akan mendatangi pihak Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya dan Kepala Kepolisian Resort(Kapolres) Bekasi untuk menyampaikan keluhan pengusaha. Menurut Deddy, sudah ada komunikasi dengan pihak Kepolisian dan tinggal mengatur waktu pertemuannya saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×