kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.609.000   -2.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Presiden SBY pantau demo buruh dari istana Negara


Rabu, 03 Oktober 2012 / 13:42 WIB
Presiden SBY pantau demo buruh dari istana Negara


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memantau jalannya aksi demo dan mogok buruh yang dilakukan secara nasional. Untuk itu, SBY memilih memantau aksi buruh tersebut di Istana Negara.

"Ada di Istana Negara, Presiden tentu mengikuti dan mendengar aspirasi buruh yang demo hari ini di beberapa kota di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya, Bekasi, Tangerang, Cikarang," kata Juru bicara Kepresidenan Julian Aldin Pasha, Rabu (3/10).

Julian belum dapat memastikan, apakah nantinya SBY akan turun langsung ke jalan menemui buruh. Lebih lanjut, dirinya berharap aksi buruh berlangsung damai dan tertib. "Jangan sampai terprovokasi pada hal-hal yang menjurus pada aksi anarkis karena itu melanggar hukum dan tidak kita inginkan bersama," jelasnya.

Julian menambahkan, Presiden sudah memerintahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk bekerja semaksimal mungkin untuk memfasilitasi yang menjadi perhatian buruh selama ini, khususnya masalah outsourcing.

"Kita tahu hari ini isu ini pun termasuk yang diangkat, kembali terulang. Bapak Presiden telah memerintahkan Menakertrans agar di kementerian segera melakukan suatu perumusan," jelasnya.

Sebagai informasi, sedikitnya kelompok buruh di 20 provinsi melakukan aksi mogok nasional pada 3 hari ini terkait dengan tuntutan mereka menghapus sistem pekerja alih daya (outsourcing), menolak upah murah dan menjalankan jaminan kesehatan pada 2014.

Berdasarkan situs Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), aksi akan dilakukan dalam bentuk mogok kerja atau menghentikan produksi di lokasi perusahaan baik yang terletak di kawasan industri atau daerah padat industri di luar kawasan. Diperkirakan 2 juta buruh akan turut dalam aksi yang menuntut tiga agenda besar tersebut.

 FSPMI menyatakan, sedikitnya 20 provinsi itu adalah Jakarta; Jawa Barat (Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Cimahi, Bandung); Banten (Tangerang, Cilegon, Serang);  Jawa Tengah (Semarang);  Jawa Timur (Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik); Kepulauan Riau (Batam, Karimun); Sumatra Utara (Medan, Deli); Sulawesi Selatan (Makassar); dan Sulawesi Utara (Bitung).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×