kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengunjung menyerbu Indonesia Pavilion di annual meeting IMF-World Bank 2018


Minggu, 14 Oktober 2018 / 20:34 WIB
Pengunjung menyerbu Indonesia Pavilion di annual meeting IMF-World Bank 2018
ILUSTRASI. Christine Lagarde mengunjungi Paviliun Indonesia


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu arena favorit peserta annual meeting Dana Moneter Internasional (IMF) - World Bank 2018 pada 8 Oktober 2018 adalah Indonesia Pavilion. Di hall seluas lebih dari 2.000 meter ini menghadirkan wajah pembangunan dan budaya Indonesia yang digagas oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menghadirkan wajah pembangunan dan budaya Indonesia 

Sejumlah pejabat penting mengunjungi dan memberikan apresiasi terhadap Indonesia Pavilion. Seperti Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, hingga sejumlah pejabat World Bank dan pejabat Menteri negara peserta Annual Meeting IMF-WB. Mereka berinteraksi dengan demo live show para perajin batik, tenun, songket, tas rotan, eco print, suling dan topeng bali.

Berdasarkan rilis yang diterima Kontan.co.id Minggu (14/10), dalam sepekan ribuan orang  hilir mudik di dalam Indonesia Pavilion. Tidak hanya lewat tampilan multimedia, kemajuan pesat perekonomian dan pembangunan Indonesia juga ditayangkan melalui video di teater mini. Delegasi 189 negara yang hadir juga terlihat tertarik dengan produk dari sektor transportasi hingga pertahanan yang ada di Indonesia Pavilion. Salah satu yang banyak disimak adalah replika pesawat CN 235 produksi PT Dirgantara Indonesia. “Saya tertarik dengan pesawat CN 235 karena ternyata ini buatan Indonesia sendiri,” ujar salah satu delegasi Prancis, Jean-Alexandre Egea.

Indonesia Pavilion juga membuka peluang kepada pengrajin ataupun UKM untuk memasarkan langsung produk-produknya kepada para pengunjung. Produk yang ditawarkan dari UKM binaan beberapa perusahaan BUMN ini sangat beragam mulai dari produk teh, kopi, cokelat, aksesori dari perak dan mutiara dengan nilai tertinggi hingga lebih dari 20 juta, hingga compact disc kompilasi musik-musik tradisional Indonesia yang diproduksi oleh studio rekaman bersejarah Indonesia, Lokananta.

Indonesia Pavilion memberikan kemudahan bertransaksi bagi para delegasi IMF melalui aplikasi yap! (Your All Payment) yang sedang piloting interoperabilitas QR Code antara aplikasi yap! dengan aplikasi e-wallet domestik lain untuk dapat bertransaksi menggunakan aplikasinya pada QR yang terpasang di merchant yap!. Keunikan aplikasi yap! dapat menggunakan Kartu Debit BNI, Kartu Kredit BNI serta UnikQu (uang elektronik) sebagai sumber dana dalam bertransaksi sehingga transaksi dapat dilakukan secara non tunai (cashless) dan bahkan tanpa kartu (cardless).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×