kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pengamat Militer: Pola Operasi Militer TNI Wajib Menggunakan Paradigma Defensif-Aktif


Kamis, 04 Januari 2024 / 10:51 WIB
Pengamat Militer: Pola Operasi Militer TNI Wajib Menggunakan Paradigma Defensif-Aktif
ILUSTRASI. Beberapa tantangan sektor pertahanan indonesia yang perlu diperhatikan calon presiden (Capres) Indonesia.. ANTARA FOTO/Fauzan/tom.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengungkapkan beberapa tantangan sektor pertahanan indonesia yang perlu diperhatikan calon presiden (Capres) Indonesia.

Pernyataan itu disampaikannya mengacu pada tema debat yang akan dilaksanakan pada debat capres ketiga Pilpres 2024 adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Kata dia, berdasarkan pengalaman sejarah perang kemerdekaan yang kemudian diamanatkan ke dalam UUD 1945, maka RI menganut Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). 

Baca Juga: Debat Capres Ke-3, Pakar Politik Nilai Pentingnya Revisi Strategi Pertahanan Negara

"Sistem tersebut juga terbukti memadamkan berbagai pemberontakan dan gerakan separatis. Sistem tersebut juga handal mendeteksi sekaligus mengatasi aksi terorisme," ungkap Susaningtyas kepada Kontan, Kamis (4/1).

Pasalnya, sishankamrata mengutamakan integrasi komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. 

"Ketiga komponen tsb berperan penting dalam mengalahkan Belanda, dan Inggris dalam perang kemerdekaan RI. Rakyat sebagai komponen pendukung Sishankamrata terbukti handal mendukung komponen utama," sambungnya.

Untuk itu, mengacu pada Sishankamrata maka pola operasi militer TNI baik pada masa damai maupun masa perang menggunakan paradigma Defensif-Aktif. 

Baca Juga: Debat Ketiga Capres Digelar Akhir Pekan Ini, Berikut Daftar 11 Panelisnya

"Artinya, pola operasi tidak ditujukan untuk tujuan menyerang negara lain tapi ditujukan untuk bertahan dari serangan negara manapun. Meskipun pemikian, pola operasi pertahanan tidak bersifat pasif, melainkan harus aktif," pungkasnya.

Diketahui, KPU telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat peserta Pilpres 2024. Seluruh rangkaian debat akan dilangsungkan di Jakarta secara berurutan pada tanggal 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Meski demikian, pasangan calon harus hadir pada lima kesempatan debat itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×