Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Masih kuatnya aktivitas impor terlihat dari pertumbuhan PPh 22 Impor, berakhirnya waktu pemberian fasilitas pada sebagian besar sektor juga menopang kinerja PPh 22 Impor.
Untuk PPh 26, pada periode Januari-September 2021 tumbuh 21,4% dan pada kuartal III 2021 31,4%, sementara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi sangat besar yaitu 6,5%.
Sedangkan untuk PPh Final pada periode Januari-September 2021 tumbuh 0,9%, setelah sebelumnya pada periode tahun dan bulan yang sama terkontraksi 7%.
Terakhir, untuk PPh orang pribadi (PPh OP), pada periode Januari-September 2021 malah terkontraksi 0,3% dan pada kuartal III 2021, setelah sebelumnya pada periode tahun lalu dan bulan yang sama tumbuh positif 2%. Akan tetapi, Sri Mulyani mengatakan, pada kuartal III 2021, PPh OP tumbuh positif 14,5%.
Selanjutnya: Ini penyebab laba bersih BNI melonjak 73,9% yoy menjadi Rp 7,7 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News