Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Hestu Yoga Saksama menyampaikan sektor keuangan mencatat kontribusi sampai akhir Agustus senilai 14,5% dari total penerimaan pajak, sehingga sektor ini diyakini akan tetap menopang penerimaan pajak sampai akhir tahun 2019.
Yoga menambahkan sektor transportasi dan pergudangan pun selalu tumbuh moncer. Di mana realisasi penerimaan pajaknya sampai akhir Agustus 2019 telah menyumbang 4,4% dari keseluruhan pendapatan pajak.
Baca Juga: Masuk kuartal III 2019, lifting lima Blok Pertamina belum membaik
Hal tersebut selaras dengan pertumbuhan industri yang masih diminati dan terus berkembang.
Meski demikian, Robert tidak memungkiri realisasi penerimaan pajak sampai September 2019 masih penuh tantangan, terutama dari kontribusi sektor pertambangan yang memberikan kinerja baik.
Lemahnya demand komoditi pertambangan karena perlambatan ekonomi global menjadi alasan pemerintah.
Sebelumnya, Kemenkeu sempat menyebutkan realisasi penerimaan pajak sampai akhir September tumbuh tidak jauh dari bulan Agustus yang hanya 0,21%. Dengan kata lain penerimaan pajak sampai September 2019 hanya sekitar Rp 902,75 triliun.
Baca Juga: Nama Suryo Utomo mencuat menjadi calon terkuat Dirjen Pajak
Hal tersebut semakin nyata lantaran, Kemenkeu menyatakan defisit anggaran melebar sampai 2%-2,2% naik dari target sebelumnya di level 1,97%. Menanggapi hal tersebut, Robert mengaku peluang shortfall pajak kian melebar melebihi Rp 140 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News