Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Ubaidi menyampaikan paling tidak, pemerintah akan melihat perkembangan APBN sampai dengan akhir bulan ini yang disusun dan dilaporkan bulan depan. Yang jelas, Kemenkeu akan fokus memantau pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar ekonomi bisa pulih dan penerimaan pajak bisa sesuai target.
“Saat ini kita tetap fokus untuk menjaga kinerja penerimaan tetap optimal di tengah pandemi Covid ini, serta menjaga pelaksanaan belanja negara juga tetap optimal, terutama program prioritas terutama PEN,” kata Ubaidi kepada Kontan.co.id, Minggu (30/8).
Baca Juga: Kemenkeu luncurkan beleid soal kurang dan lebih bayar dana bagi hasil
Ekonom Institute Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Eric Sugandi mengatakan, jika tidak ingin menaikkan defisit APBN, mau tidak mau belanja pemerintah mesti dikurangi. Sebab, juga opsi menambah defisit anggaran yang dipilih maka tantangannya adalah di financing.
Ia bilang, jika memang opsi mengurangi belanja pemerintah yang dipilih, maka sebaiknya pos-pos anggaran di luar program PEN harus dipangkas. “PEN sebaiknya jangan dipangkas, khususnya untuk kesehatan dan bansos,” kata Eric kepada Kontan.co.id, Minggu (30/8).
Kendati demikian, Eric memperkirakan defisit APBN tahun ini di sekitar 6% terhadap PDB, lebih rendah dari target pemerintah karena lambatnya penyaluran anggaran. Namun, bila akan berdampak negatif kepada pertumbuhan ekonomi. Proyeksi Eric, ekonomi 2020 minus 2,2% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News