kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penerimaan pajak loyo, belanja pemerintah mesti dipangkas


Selasa, 01 September 2020 / 12:45 WIB
Penerimaan pajak loyo, belanja pemerintah mesti dipangkas
ILUSTRASI. Petugas melayani warga yang melakukan pengurusan pajak di Kantor Pajak Sudirman, Jakarta, Selasa (25/08). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal menaikkan persentase diskon angsuran pajak penghasilan ( PPh) Pasal 25. Saat ini, pemerintah memberikan diskon


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Ubaidi menyampaikan paling tidak, pemerintah akan melihat perkembangan APBN sampai dengan akhir bulan ini yang disusun dan dilaporkan bulan depan. Yang jelas, Kemenkeu akan fokus memantau pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar ekonomi bisa pulih dan penerimaan pajak bisa sesuai target.

“Saat ini kita tetap fokus untuk menjaga kinerja penerimaan tetap optimal di tengah pandemi Covid ini, serta menjaga pelaksanaan belanja negara juga tetap optimal, terutama program prioritas terutama PEN,” kata Ubaidi kepada Kontan.co.id, Minggu (30/8). 

Baca Juga: Kemenkeu luncurkan beleid soal kurang dan lebih bayar dana bagi hasil

Ekonom Institute Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Eric Sugandi mengatakan, jika tidak ingin menaikkan defisit APBN, mau tidak mau belanja pemerintah mesti dikurangi. Sebab, juga opsi menambah defisit anggaran yang dipilih maka tantangannya adalah di financing.

Ia bilang,  jika memang opsi mengurangi belanja pemerintah yang dipilih, maka sebaiknya pos-pos anggaran di luar program PEN harus dipangkas. “PEN sebaiknya jangan dipangkas, khususnya untuk kesehatan dan bansos,” kata Eric kepada Kontan.co.id, Minggu (30/8).

Kendati demikian, Eric memperkirakan defisit APBN tahun ini di sekitar 6% terhadap PDB, lebih rendah dari target pemerintah karena lambatnya penyaluran anggaran. Namun, bila akan berdampak negatif kepada pertumbuhan ekonomi. Proyeksi Eric, ekonomi 2020 minus 2,2% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×