kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

24 Perusahaan Potensial Garap PLTSa Mayoritas Asing, Ini Alasan Danantara


Senin, 03 November 2025 / 18:30 WIB
24 Perusahaan Potensial Garap PLTSa Mayoritas Asing, Ini Alasan Danantara
ILUSTRASI. Pemulung beraktivitas dengan latar belakang menara SUTET di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/11/2020). Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengumumkan 24 perusahaan yang lolos sebagai Daftar Penyedia Terseleksi (DPT). KONTAN/Baihaki


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pembukaan tender batch pertama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengumumkan 24 perusahaan yang lolos sebagai Daftar Penyedia Terseleksi (DPT).

Ke 24 perusahaan ini, didapatkan setelah menyaring 200 perusahaan yang mendaftar dalam proyek pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).

Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan mayoritas perusahaan yang masuk dalam daftar DPT ini adalah perusahaan yang berasal dari luar negeri, atau perusahaan asing.

"Kalau sekarang, batch 1 ini, semuanya memang asing.Dari Jepang, dari China, dari Eropa. Kenapa? Karena memang di batch 1 ini kita mau buat tendernya cukup cepat, untuk, karena itu kita cari pemain yang memang sudah berpengalaman," ungkap Stefanus kepada awak media di Wisma Danantara, Senin (03/11/2025). 

Baca Juga: Airlangga Ungkap Rencana Pembangunan PLTSa untuk Wujudkan Pariwisata Bersih

Teknologi yang dimaksud lebih detail oleh Stefanus adalah terkait teknologi insinerator untuk mendapatkan energi yang kemudian disalurkan ke PLTSa.

"Kebetulan, karena memang di Indonesia kan belum ada yang incinerator. Karena (PLTSa) yang ada di Surabaya sama Surakata, tapi itu pakai gasifikasi. Berbeda teknologinya," jelas dia.

Stefanus juga menyebut karena target pelaksanaan PLTSa terhitung cepat, maka Danantara memutuskan mengambil pemain global yang sudah memiliki pengalaman mengolah sampah menjadi energi.

"Nah, yang kita mau gini, kita ajak pemain global yang memang punya pengalaman, jadi kita yakin nih, begitu nanti ter-ekskusi, bisa di-ekskusi dengan benar, tapi mereka tetap berpartner dengan pemain (perusahaan) lokal," jelas dia.

Baca Juga: Pemerintah Akan Kurangi Subsidi Listrik, Siapkan Strategi Gunakan PLTS?

Melalui kerjasama ini, para perusahaan yang lolos DPT akan membentuk konsorsium dan diharapkan dapat terjadi transfer pengetahuan dan teknologi.

"Supaya ada transfer knowledgetransfer technology, supaya pemain-pemain lokal, baik pemain yang biasa di industri power generation, atau pemain yang terlibat di bidang renewable energy, and so on, bisa belajar dan berpartner dengan pemain-pemain ini," kata dia.

Terdapat 24 perusahaan yang masuk dalam daftar DPT, dengan detail asal negara sebagai berikut:

1. Mitsubishi Heavy Industries Environmental & Chemical Engineering dari Jepang

2. ITOCHU Corporation dari Jepang

3. China Everbright Environment Group Limited dari China

4. Kanadevia Corporation dari Jepang

5. PT MCC Technology Indonesia (MCC) dari China

6. China National Environmental Protection Group Co., Ltd (CECEP) dari China

7. GCL Intelligent Energy (Suzhou) Co., Ltd. dari China

8. Chongqing Sanfeng Environment Group Corp., Ltd dari China

9. Dynagreen Environmental Protection Group Co., Ltd dari CHina

10. SUS Indonesia Holding Limited konsorsium Indonesia dengan China

11. Veolia Environmental Services Asia Pte. Ltd dari Prancis

12. Hunan Construction Engineering Group Co., Ltd dari China

13. CEVIA Enviro Inc. dari China

14. China Conch Venture Holding Limited dari China

15. China TianYing Inc dari China

16. PT Jinjiang Environment Indonesia dari China

17. Wangneng Environment Co., Ltd dari China

18. Zhejiang Weiming Environment Protection Co., Ltd dari China

19. Beijing China Sciences Runyu Environmental Technology Co.,Ltd. (CSET) dari China

20. Tianjin TEDA Environmental Protection Co., Ltd dari China

21. Grandblue Environment Co., Ltd dari China

22. Beijing GeoEnviron Engineering & Technology, Inc dari China

23. Wuhan Tianyuan Group Co., Ltd dari China

24. QiaoYin City Management Co., Ltd dari China 

Selanjutnya: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Optimistis Bisa Pulihkan Laba Bersih

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (4/11) di Jabodetabek Hujan Sangat Lebat di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×